Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu, 23 Februari 2025, mengumumkan telah memberlakukan cuti dibayar pada sebagian besar personel USAID di seluruh dan hanya menyisakan segelintir orang untuk tetap bekerja. Langkah ini bagian dari rencana Washington untuk mengeleminasi sekitar 2 ribu pegawai USAID di Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan pengumuman USAID yang juga diterima Reuters, pemberitahuan soal cuti dibayar ini dikirimkan lewat email pada Minggu tengah malam waktu setempat. Dalam pemberitahuan itu disampaikan seluruh pegawai tetap USAID akan berstatus cuti dibayar, kecuali yang memegang posisi penting.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
USAID saat ini sedang memulai mengimplementasi pengurangan angkatan kerja yang bisa berdampak pada sekitar 2 ribu personel USAID di seluruh Amerika Serikat. Gedung Putih belum mau berkomentar perihal ini.
Miliarder Elon Musk yang memimpin Badan Efisiensi Negara sedang berusaha menutup USAID. Secara mekanisme, USAID adalah lembaga milik negara yang bertugas menggulirkan bantuan dari Amerika Serikat ke berbagai negara di dunia. Ini adalah ‘alat’ soft power bagi Amerika Serikat untuk memenangkan pengaruhnya di dunia. Namun Trump telah mengeluarkan kebijakan penghematan dan ‘America First’.
Dua mantan pejabat tinggi di USAID mengatakan diperkirakan sebagian besar dari total 4.600 staf USAID bakal berstatus cuti administratif. Staf yang terdampak termasuk mereka yang bertugas di bagian Civil Service dan Foreign Service.
“Pemerintahan ini dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio memiliki pandangan yang sempit dengan mengeluarkan tim ahli dan kemampuan Amerika Serikat dalam merespon krisis,” kata Marcia Wong, mantan pegawai USAID. Wong mengatakan ketika wabah penyakit muncul, dan orang-orang kehilangan tempat tinggal, maka tim ahli dari USAID di lapangan adalah orang pertama yang dikerahkan untuk membantu menciptakan stablitas dan memberikan bantuan.
Sebelumnya pada Jumat, 21 Februari 2025, seorang hakim federal memuluskan jalan pemerintahan Trump yang ingin menempatkan pegawai USAID berstatus cuti. Serikat pekerja USAID telah melayangkan gugatan atas apa yang mereka sebut sebuah upaya untuk membubarkan lembaga negara itu.
Pilihan editor: Umat Katolik di Amerika Latin Doakan Paus Fransiskus