Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ibu tersangka pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, adalah anggota Gereja Unifikasi, kata kepala gereja itu, Senin, 11 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tomihiro Tanaka, Presiden Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Penyatuan Dunia cabang Jepang, yang dikenal sebagai Gereja Unifikasi, mengatakan kepada wartawan dalam sebuah pengarahan di Tokyo bahwa ibu Yamagami adalah anggota gereja tersebut. Dia tidak memberikan namanya.
Tanaka menolak mengomentari masalah sumbangan, karena penyelidikan polisi sedang berlangsung.
Sebelumnya, Tetsuya Yamagami, 41 tahun, mengaku menembak korban karena dendam gara-gara ibunya bangkrut setelah menyumbang sebuah kelompok keagamaan yang dipromosikan Abe. Polisi telah mengkonfirmasi bahwa tersangka mengatakan dia menyimpan dendam terhadap organisasi tertentu, tetapi belum menyebutkan namanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baik Abe maupun Yamagami bukanlah anggota gereja, kata Tanaka. Abe juga bukan penasihat gereja, kata Tanaka. Dia menambahkan gereja akan bekerja sama dengan polisi dalam penyelidikan jika diminta untuk melakukannya.
Abe muncul di sebuah acara yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi afiliasi gereja pada September tahun lalu. Ketika itu, menurut situs web gereja, ia menyampaikan pidato yang memuji kerja gereja menuju perdamaian di Semenanjung Korea.
Menurut Tanaka, ibu Yamagami pertama kali bergabung dengan gereja sekitar 1998 tetapi berhenti menghadiri pertemuan antara tahun 2009 dan 2017. Sekitar dua sampai tiga tahun yang lalu, dia membangun kembali komunikasi dengan anggota gereja dan dalam setengah tahun terakhir ini telah menghadiri acara gereja sekitar sebulan sekali.
Gereja Unifikasi didirikan di Korea Selatan pada 1954 oleh Sun Myung Moon, yang menyatakan diri sebagai mesias dan anti-komunis. Kelompok tersebut mendapatkan perhatian media global untuk pernikahan massalnya, dengan ribuan pasangan menikah sekaligus.
Moon, yang fasih berbahasa Jepang, meluncurkan kampanye politik anti-komunis di Jepang sejak akhir 1960-an dan membangun hubungan dengan politisi Jepang, menurut publikasi gereja. Moon meninggal pada 2012. Menurut Tanaka, Gereja Unifikasi memiliki sekitar 600.000 anggota di Jepang dari 10 juta secara global.