Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Imbal Jasad dengan Nyawa

Kesepakatan Israel-Hizbullah soal barter tawanan akhirnya tercapai. Sayang, peristiwa ini dinodai oleh serangan bom bunuh diri di dekat kediaman Ariel Sharon pada tengah pekan silam.


8 Februari 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari balik kelopak yang kabur oleh linangan air mata, Ilham al-Mughrabi memeluk erat-erat putranya, seorang bayi lelaki yang telah diceraikan dari dirinya selama delapan bulan. Ilham, ibu berusia 22 tahun, tak puas-puasnya menciumi sang bayi: "Aku tak percaya bisa melihatmu lagi, Sayang," suara Ilham tenggelam oleh rasa haru dan riang yang tak terperikan. Sanak-kadangnya mengerumuni wanita muda itu dan menghujaninya dengan pelukan selamat datang.

Ilham al-Mughrabi adalah satu dari 400 orang Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel, Kamis lalu, sebagai hasil kesepakatan antara Israel dan Hizbullah. Israel setuju mempertukarkan 429 tahanan Hizbullah dengan tiga jasad tentara mereka serta Elhanan Tannenbaum, seorang pengusaha Israel yang telah disandera Hizbullah selama tiga tahun lebih.

Untuk beberapa saat, suasana bahagia itu meneduhkan Tepi Barat dan Jalur Gaza, yang selalu mendidih oleh dendam dan perlawanan. Presiden Palestina Yasser Arafat ikut menyambut tamu-tamu jauh ini di halaman kantornya di Ramallah. "Selamat datang, selamat datang," teriak Arafat dengan gembira.

Pada hari yang sama, di Beirut, ibu kota Libanon, ribuan orang berkumpul menyambut 21 warganya yang baru turun dari pesawat. Presiden Libanon Emile Lahoud dan Perdana Menteri Rafik Hariri terlihat berada di tengah penyambut. "Kalau Hizbullah tak menculik tiga tentara Israel, dunia akan terus mengabaikan orang-orang kami di penjara Isreal," ujar Zeinab Dirani, istri Mustafa Dirani. Mustafa adalah satu dari dua orang penting yang lama disekap dalam bui Israel.

Apa boleh buat, sukacita itu tak menulari sekelompok manusia yang memenuhi pelataran Bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Mereka memang datang ke sana untuk menyambut keluarganya yang baru bebas dari penawanan Hizbullah. Tapi yang bernyawa tinggal seorang, Elhanan Tannenbaum. Tiga yang lain dipulangkan dalam tiga peti mati. Kesedihan menjalar di Ben Gurion. Perdana Menteri Ariel Sharon bungkam hingga saat ia memberikan sambutan kehormatan.

Hiruk-pikuk sepanjang Kamis lalu adalah klimaks dari upaya panjang selama bertahun-tahun dari kedua belah pihak. Dengan bantuan mediasi koordinator intelijen Jerman, Ernst Uhrlau (lihat Juru Penengah dari Bonn), Israel bersedia membebaskan 429 tahanan. Tahanan terdiri dari 400 orang Palestina dan sisanya orang Libanon, Suriah, Sudan, Libya, dan Jerman. Imbalan yang disepakati Israel adalah tiga jasad tentaranya dan seorang warganya. Israel juga memberi bonus 60 jasad orang Libanon.

Suasana tegang dan penuh emosi terpancar pada jam-jam menjelang pertukaran. "Ini operasi yang menyedihkan," ujar seorang sumber militer Israel saat mengambil jenazah tentaranya di Jerman. Para pejabat Israel mengaku dag-dig-dug pada Selasa lalu saat mereka menginjakkan kaki di Jerman. "Kami diliputi perasaan muram," kata salah satu pejabat militer. Ketegangan ini mencapai puncaknya pada hari berikutnya di pangkalan militer Jerman di dekat Cologne saat berlangsung detik-detik pertukaran.

Menjelang tengah malam, perwakilan mediator Jerman menemui Tannenbaum. Tak lama kemudian televisi Libanon, Al Manar, menyiarkan wawancara dengan Tannenbaum. Drama di Libanon berlanjut pada saat orang-orang Hizbullah membawa Tannenbaum dan ketiga peti ke bandara internasional Beirut.

Di saat yang sama, Ernst Uhrlau menginformasikan ke Israel bahwa ketiga jasad tentara mereka siap diserahkan oleh Hizbullah. Pukul 4 pagi, pesawat Airbus Jerman meninggalkan Beirut menuju Cologne dengan tiga jenazah plus Tannenbaum. Bersamaan dengan itu, pesawat yang membawa 29 tahanan non-Palestina tinggal landas dari Israel menuju Cologne.

Setelah sekitar 16 jam penerbangan, kedua pesawat pun mendarat. Ketiga peti mati dikeluarkan, lalu diidentifikasi dengan melihat sidik jari dan ciri-ciri gigi. Tim identifikasi ini tak jadi melakukan tes DNA seperti yang direncanakan semula karena Hizbullah telah membekukan ketiga jasad tersebut. Seusai identifikasi, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengeluarkan pernyataan resmi bahwa ketiga tentara yang menjadi tawanan telah tewas. Tiga jenderal IDF lantas bergerak ke kediaman keluarga para korban untuk menyampaikan kabar duka tersebut.

Menjelang pukul 10 malam, Tannenbaum keluar dari pesawat dan diserahkan kepada tim dari Israel. Kepala tim negosiasi, Ilan Biran, menelepon keluarga Tannenbaum dan mengatakan, "Kami telah mendapatkannya."

Di pesawat yang satu lagi, 29 tahanan non-Palestina keluar dari pesawat Israel, 21 orang diterbangkan ke Beirut. Sisanya tetap di Jerman, ada yang meminta suaka atau diserahkan ke perwakilan pemerintah mereka.

Nun jauh dari Cologne, 400 tahanan Palestina melaju dalam beberapa bus. Mereka dikirim ke lima titik perbatasan Israel-Tepi Barat dan Israel-Gaza. Lalu, di perbatasan di Rosh Hanikra, 60 jasad warga Libanon yang kebanyakan aktivis Hizbullah diserahkan ke pemerintahnya.

Pertukaran ini, bagaimanapun, telah menerbitkan setitik harapan. Lebih-lebih karena Ron Arad (navigator Angkatan Udara Israel, yang amat tinggi nilai tukarnya) diyakini masih hidup dalam tawanan Hizbullah atau Iran. Dengan Israel yang begitu mengharapkan kembalinya Ron Arad, pertukaran serupa di masa depan adalah hal yang niscaya.

Purwani Diyah Prabandari (Haaretz, Reuters, FT)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum