Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar pada Rabu, 16 Agutus 2023, menegaskan kembali posisi New Delhi terkait masalah Ukraina dalam partisipasinya di pertemuan G20, yang akan diselenggarakan pada September 2023 mendatang. Sampai berita ini diturunkan, Ukraina belum dikirimi undangan untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi para pemimpin anggota G20, yang salah satunya ada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di G20, Rusia berstatus sebagai anggota tetap. Kantor berita EFE mewartakan Jaishankar sebagai tuan rumah pertemuan G20, baru mengirimkan undangan ke Spanyol, Bangladesh, Nigeria, Mauritius, Mesir, Belanda, Oman, Singapura, dan Uni Emirat Arab. Jaishankar mengingatkan lagi pertemuan G20 utamanya fokus pada upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan mencetak perkembangan. Sedangkan resolusi atas perang Ukraina sebaiknya diserahkan ke Dewan Keamanan PBB.
Sebelumnya Perdana Menteri India Narendra Modi sudah melakukan kontak dengan Ukraina dalam sejumlah kesempatan. Hal ini menunjukkan hubungan yang kuat antara kedua negara di berbagai bidang. Pada Juni 2023, Jaishankar pernah mengatakan kalau pihaknya tidak punya rencana untuk mengundang Ukraina pada pertemuan G20. Alasannya, daftar undangan sudah diputuskan pada Desember 2022 segera setelah India diputuskan memegang presidensi G20.
“Ini bukan sesuatu yang telah kami evaluasi dan sejujurnya ini bukan sesuatu yang telah kami diskusikan dengan siapapun,” kata Jaishankar.
Menanggapi sikap India tersebut, otoritas di Kyev mengatakan telah bekerja sama dengan mitra-mitra Ukraina soal keamanan untuk menghadiri undangan G20. Saat pertemuan G20 diselenggarakan di Indonesia, Ukraina di undang oleh Indonesia.
“Kami sangat yakin apa yang telah dilakukan Federasi Rusia untuk mengakhiri kesepakatan pengiriman gandum dan biji-bijian telah menjadi sebuah tantangan besar bukan hanya bagi negara-negara di Afrika dan Asia, namun juga bagi perekonomian dunia. Untuk itulah kami bekerja sama dengan mitra-mitra kami seperti India dan mitra lainnya agar bisa diundang,” kata Nikolay Tochitsky, Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina.
Negara anggota G20 adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepan, Mexico, Korea Selatan, Rusia, Saudi Arabia, Afrika Selatan, Turki, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa. Gabungan GDP negara-negara anggota G20 sama dengan mewakili 85 persen GDP dunia, 75 persen perdagangan internasional dan dua pertiga populasi dunia.
Sumber: RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.