Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

India Perkenalkan Helm Berfilter Udara, Kurangi 80 Persen Polutan

India mempromosikan helm sepeda motor dilengkapi dengan filter dan kipas di bagian belakang yang dikatakan dapat menghilangkan 80% polutan.

29 Agustus 2022 | 16.34 WIB

Seorang karyawan Shellios Technolabs, yang memproduksi helm sepeda motor dilengkapi filter dan kipas di bagian belakang helm di New Delhi, India, 23 Agustus. 2022. REUTERS/Anushree Fadnavi
Perbesar
Seorang karyawan Shellios Technolabs, yang memproduksi helm sepeda motor dilengkapi filter dan kipas di bagian belakang helm di New Delhi, India, 23 Agustus. 2022. REUTERS/Anushree Fadnavi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat New Delhi bersiap menghadapi musim dingin dan biasanya disertai kabut asap tebal, pemerintah India mempromosikan helm sepeda motor dilengkapi dengan filter dan kipas di bagian belakang yang dikatakan dapat menghilangkan 80% polutan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lembaga negara telah menggelontorkan ribuan dolar ke Shellios Technolabs, sebuah perusahaan rintisan milik Amit Pathak, yang mulai merancang dan memproduksi helm pertama di dunia ini di ruang bawah tanah pada tahun 2016.
 
Itu adalah tahun pertama berita utama tentang udara kotor yang membuat New Delhi hampir tidak bisa bernapas dari pertengahan Desember hingga Februari, karena udara dingin menjebak debu, emisi kendaraan, dan asap dari pembakaran limbah tanaman di negara bagian terdekat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Di dalam rumah atau kantor, Anda bisa memiliki pembersih udara," kata Pathak, seorang insinyur listrik. "Tapi orang-orang di jalan, mereka tidak memiliki perlindungan sama sekali."

Jadi perusahaannya merancang helm dengan unit pemurnian udara, dilengkapi dengan membran filter yang dapat diganti dan kipas dengan tenaga baterai tahan enam jam dan dapat diisi melalui slot microUSB.
 
Penjualan helm dimulai pada 2019, dan tes di jalan-jalan New Delhi oleh laboratorium independen mengonfirmasi bahwa helm itu dapat menjauhkan lebih dari 80% polutan dari lubang hidung pengguna, tambah Pathak.

Sebuah laporan pengujian 2019 yang dilihat oleh Reuters menunjukkan helm memotong tingkat partikel udara PM 2.5 yang merusak paru-paru menjadi 8,1 mikrogram per meter kubik dari 43,1 mikrogram di luar.

Kementerian Sains dan Teknologi India mengatakan helm itu menawarkan "angin segar bagi pengendara sepeda motor". India memiliki 35 dari 50 kota paling tercemar di dunia tahun lalu.
 
Pathak melihat peluang besar di tengah permintaan tahunan untuk 30 juta helm, tetapi menolak untuk mengungkapkan angka produksi atau penjualannya.

Setiap helm dijual dengan harga 4.500 rupee (sekitar Rp850 ribu), atau hampir empat kali lipat dari harga helm biasa, yang secara efektif menempatkan perangkat ini di luar jangkauan banyak pengendara motor di India.

Karena bobot 1,5 kg lebih berat daripada helm biasa, Shellios telah bekerja sama dengan produsen besar untuk mengembangkan versi lebih ringan dari bahan termoplastik daripada fiberglass, sebuah langkah yang juga akan memangkas biaya.

Versi baru diharapkan keluar dalam beberapa bulan.

Pathak mengatakan perusahaan juga menarik minat dari negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam, yang juga memiliki angka polusi udara tinggi dan banyak pengguna sepeda motor.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus