Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Inggris Sarankan Ukraina Berbicara dengan AS, Hindari Pertikaian Meruncing

Inggris menyarankan Ukraina untuk mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat di Arab Saudi guna menghindari pertikaian baru

10 Maret 2025 | 14.30 WIB

Keir Starmer dan Volodymyr Zelenskiy di London, 1 Maret 2025. Peter Nicholls/Pool via REUTERS
Perbesar
Keir Starmer dan Volodymyr Zelenskiy di London, 1 Maret 2025. Peter Nicholls/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris menyarankan Ukraina untuk mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat di Arab Saudi guna menghindari pertikaian baru antara Ukraina dan AS, seperti dilaporkan surat kabar Inggris The Times dan dilansir Antara pada Senin 10 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penasihat keamanan nasional Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Jonathan Powell, melakukan perjalanan ke Ukraina selama akhir pekan untuk memberikan saran kepada Volodymyr Zelensky sebelum perwakilan negaranya berpartisipasi dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat pada Selasa 11 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hal tersebut dilakukan agar konflik di Ruang Oval dengan Trump yang membawa bencana bagi Ukraina tidak terjadi kembali, menurut media tersebut.

Powell merekomendasikan agar Zelensky menjelaskan kepada Amerika bahwa ia menanggapi permintaan Washington. Hal ini dilakukan agar Presiden AS Donald Trump akan mendapat kesan bahwa "Rusia adalah hambatan utama bagi perdamaian."

Gedung Putih sebelumnya mengonfirmasi bahwa konsultasi dengan kedua belah pihak yang berkonflik sedang berlangsung, dan pertemuan baru mengenai isu perdamaian direncanakan pekan ini di Arab Saudi.

Moskow telah berulang kali mengindikasikan bahwa mereka siap untuk berunding mengenai Ukraina, tetapi Kyiv telah menerapkan larangan terhadap perundingan tersebut di tingkat legislatif.

Pada Oktober 2022, Zelensky menandatangani dekrit yang melarang perundingan dengan pimpinan Rusia.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pertemuan dengan anggota tetap Dewan Keamanan Rusia pada Januari, menyatakan bahwa tujuan penyelesaian konflik di Ukraina seharusnya bukan gencatan senjata singkat dan jeda untuk menyusun kembali pasukan dan persenjataan dengan tujuan untuk melanjutkan konflik selanjutnya melainkan perdamaian jangka panjang.

Menurut Putin, otoritas Rusia akan terus memperjuangkan kepentingan rakyat Rusia, inilah arti dari operasi khusus tersebut.

Perdamaian di Ukraina, kata Putin, harus didasarkan pada "penghormatan terhadap kepentingan sah semua orang, semua bangsa yang tinggal di wilayah ini."

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus