Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cina akan menyumbangkan sepasang burung ibis jambul ke Jepang pada KTT akhir pekan ini sebagai langkah untuk memperbaiki hubungan diplomatik kedua negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Perdana Menteri China Li Keqiang akan bertemu pada Rabu, 9 Mei 2018 di Tokyo. Jika keduanya setuju memberi dan menerima ibis langka khas Cina tersebut, maka akan menjadi sumbangan pertama Beijing terhadap burung yang terancam punah ke Jepang dalam 11 tahun.
Selain tujuannya bersifat diplomatis, langkah itu juga bertujuan untuk mengamankan kelangsungan hidup ibis di Jepang.
Baca: Gunakan Wanita Cina, Poster Nasionalisme Jepang Jadi Olok-olok
"Untuk mengamankan keragaman genetik, kami telah meminta sumbangan ibis baru dari Cina," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, seperti dilansir South China Morning Post pada 7 Mei 2018.
Burung-burung itu nantinya akan dikirim ke Pulau Sado, prefektur Niigata, Jepang tengah.
Baca: Usai Bertemu, Konflik Cina--Jepang di Laut Cina Timur Mereda
Pada 1999, sepasang ibis jambul dikirim ke Sado setelah dijanjikan oleh Presiden Cina saat itu, Jiang Zemin. Tiga lagi ibis dikirim ke Jepang pada 2007.
Pada 2011, Perdana Menteri Cina Wen Jiabao menyatakan niatnya untuk menyumbangkan ibis lain ke Jepang. Tetapi rencana itu ditangguhkan karena hubungan keduanya memburuk atas perselisihan teritorial yang melibatkan Kepulauan Senkaku di Laut Cina Timur.