Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Invasi ke Ukraina, Rusia Janji Tidak Akan Gunakan Senjata Biologis

Sejak invasi Rusia di Ukraina, Moskow telah berulang kali menuduh AS terlibat dalam dugaan pengembangan senjata biologis di Ukraina

17 Desember 2022 | 16.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang prajurit tengah membersihkan rekan mereka yang terpapar senjata biologis. Perang dengan menggunakan senjata biologis sangatlah berbahaya, senjata ini memiliki efek mematikan dan sulit untuk ditangani. Munster, Jerman, 23 September 2015. Alexander Koerner / Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia tidak akan menggunakan senjata biologis, kata seorang diplomat senior Rusia pada Jumat, di tengah kekhawatiran invasi Moskow ke Ukraina meningkatkan risiko penggunaan senjata pemusnah massal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Konstantin Vorontsov, wakil kepala Departemen Non-Proliferasi dan Pengendalian Senjata Kementerian Luar Negeri Rusia, menegaskan bahwa Rusia tidak akan menggunakan senjata biologis.

Moskow, katanya kepada wartawan seperti dilansir Al Arabiya Sabtu 17 Desember 2022, "sepenuhnya berkomitmen pada kewajibannya" di bawah perjanjian internasional yang melarang penggunaan senjata biologi, kimia serta agen bakteriologis.

“Kami tidak memiliki program apapun di bidang militer yang berkaitan dengan senjata biologis,” ujarnya. “Semua aktivitas kami di bidang biologis sepenuhnya untuk tujuan damai dan tidak lebih dari itu.”

Vorontsov berbicara di sela-sela konferensi tinjauan Konvensi Senjata Biologis (BWC) selama tiga pekan di Jenewa, yang dijadwalkan selesai Jumat malam.

Dia mengatakan pertanyaan yang diajukan tentang ancaman senjata semacam itu dari Rusia hanya ditujukan untuk mengalihkan fokus dari apa yang dia klaim sebagai "masalah sebenarnya" - aktivitas Amerika Serikat yang diduga jahat di Ukraina.

Sejak invasi Rusia di Ukraina dimulai pada akhir Februari, Moskow telah berulang kali menuduh Washington terlibat dalam dugaan pengembangan senjata biologis di Ukraina. Pada Oktober, Rusia gagal memanggil Dewan Keamanan PBB untuk menyelidiki tuduhannya.

Tuduhan itu, yang ditolak mentah-mentah oleh Washington dan Kyiv, muncul kembali selama konferensi peninjauan BWC. Duta Besar Rusia Gennady Gatilov mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk membatalkan masalah tersebut.

"Kami melihatnya sebagai ancaman terhadap keamanan nasional kami," katanya, menuduh bahwa AS secara militer terlibat dalam "laboratorium rahasia tidak hanya di Ukraina, tetapi di banyak negara lain... di sepanjang perbatasan Federasi Rusia."

Ditanya tentang bukti apa yang dimiliki Rusia, Gatilov mengatakan bahwa "dalam konteks operasi militer khusus Rusia di Ukraina,ribuan dokumen diambil (yang) secara terbuka menunjukkan bahwa ada rahasia kegiatan militer di laboratorium ini."

“Kami tidak hanya berbicara tentang ini. Kami tahu fakta.”

Dia mengatakan Rusia telah mempresentasikan dokumen dan mengajukan pertanyaan spesifik, tetapi "kami tidak pernah mendengar jawaban yang relevan dari pihak Amerika Serikat atau Ukraina untuk pertanyaan kami."

Selama konferensi peninjauan, Gatilov mengatakan Rusia telah kembali mendorong pembentukan "mekanisme verifikasi yang efektif" untuk ditambahkan ke BWC.

Moskow berpendapat ini akan memungkinkan untuk menentukan apakah negara pihak melanggar konvensi.

Gatilov menyesalkan pada pembukaan konferensi bulan lalu bahwa tindakan tersebut telah "diblokir secara tidak adil" sejak 2001 oleh Amerika Serikat.

Ada harapan rendah dari keputusan konkret di konferensi tersebut, tetapi Gatilov menyuarakan harapan para pihak akan setuju untuk membentuk kelompok kerja untuk memperkuat BWC.

AL ARABIYA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus