Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok teroris ISIS merilis video berdurasi 90 detik yang menunjukkan teroris membantai ratusan penonton di gedung pertunjukan di Moskow, Rusia. Sebanyak 133 orang tewas dalam peristiwa tersebut termasuk anak-anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rekaman horor menunjukkan empat pria bersenjata berkeliaran di aula tempat tersebut. Mereka berhenti untuk membantai korban yang terluka ketika salah satu teroris berteriak bunuh mereka semua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Teroris menyerbu gedung tersebut, melepaskan senapan mesin dan menyalakan api untuk menghentikan korban yang selamat keluar hidup-hidup. Setidaknya empat pria bersenjata dari kelompok teror terkenal menyerbu lokasi Balai Kota Crocus di pinggiran kota Moskow saat pertunjukan rock oleh band Picnic berlangsung.
Rusia mengatakan empat tersangka penembak telah ditangkap bersama dengan setidaknya tujuh orang lainnya yang berhubungan dengan serangan teroris paling mematikan dalam 20 tahun terakhir. Beberapa jam setelah pembantaian tersebut, ISIS merilis video berdurasi 90 detik dari dalam gedung konser.
Gambar tersebut menunjukkan setidaknya empat pria, dengan senapan mesin dan pisau, berjalan melewati mayat-mayat yang tergeletak di lantai. Seseorang masuk ke arena ruang konser dan melepaskan tembakan, sementara orang-orang tergeletak mati di lantai di sekelilingnya.
Anggota kelompok lainnya terlihat berulang kali menikam seseorang yang tergeletak di tanah. Para pria terdengar berteriak dan menjerit dalam video tersebut, disesatkan oleh teknologi pengubah suara.
ISIS-K, kelompok sempalan yang mengerikan dari sekte kematian ISIS, mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Jumat itu. Namun Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh serangan tersebut berkaitan dengan Ukraina.
Petugas pemadam kebakaran dan pekerja darurat Rusia sejauh ini mengkonfirmasi 133 orang tewas, dan lebih dari 100 lainnya dirawat di rumah sakit. Jumlah korban jiwa diperkirakan terus meningkat.
Setelah menangkap tersangka, Rusia merilis rekaman suram interogasi dan penyiksaan mereka. Kesaksian para korban yang selamat memberikan gambaran teror di dalam lokasi selama serangan tersebut.
Teroris yang mengenakan masker dan mengacungkan senapan mesin berat menyerbu Balai Kota Crocus yang dipenuhi 6.000 orang pada Jumat malam. Mereka melepaskan tembakan ke arah warga sipil yang tidak bersalah, dari jarak dekat.
Menurut saksi mata, teroris ISIS itu menyerbu melalui pintu kaca dan pintu putar sebelum mencapai aula. Mereka kemudian menyalakan api yang membakar gedung, menjebak orang-orang yang putus asa ketika mencoba melarikan diri.
Para saksi menggambarkan bagaimana empat pria bersenjata berjalan dengan tenang menuju detektor logam di Balai Kota Crocus, menembakkan senjata mereka sementara warga sipil yang ketakutan berjatuhan sambil berteriak-teriak dalam hujan peluru.
Rekaman menunjukkan puluhan mayat, beberapa di antaranya berlumuran darah, tergeletak tak bergerak di lantai marmer dan di pintu masuk utama. Rekaman menunjukkan tumpukan mayat di luar tempat konser yang gelap di tepi barat Moskow pada hari Sabtu. edia Rusia melaporkan, ditemukan mayat yang berisi ibu dan anak-anak tewas daMlam kondisi berpelukan.
Menurut kantor berita milik kelompok militan tersebut, Amaq, seragan terjadi antara ISIS dengan negara-negara yang memerangi Islam. “Serangan itu terjadi dalam konteks perang yang berkecamuk antara ISIS dan negara-negara yang memerangi Islam,” tambah Amaq dalam sebuah pernyataan yang mengutip sumber keamanan.
Pihak berwenang Rusia mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menangkap 11 orang termasuk empat tersangka pria bersenjata sehubungan dengan serangan itu.
REUTERS | THE SUN
Pilihan editor: Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem