Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel berencana untuk mengenakan pajak pembelian yang tinggi pada peralatan plastik sekali pakai untuk mencegah penggunaannya dan melindungi lingkungan, kata lembaga pemerintah pada hari Senin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita tenggelam dalam plastik sekali pakai dan kita semua melihat efek bermasalahnya pada kebersihan tanah dan kualitas hidup kita," kata Menteri Perlindungan Lingkungan Tamar Zandberg, dikutip dari Reuters, 19 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah pernyataan bersama, kementerian Zandberg dan Kementerian Keuangan mengatakan penggunaan peralatan sekali pakai telah berlipat ganda selama dekade terakhir di Israel dan penelitian menunjukkan bahwa pajak pembelian yang curam akan memangkas penggunaan hingga 40%.
Jumlah pasti pajak atas gelas plastik, piring, mangkuk, peralatan makan dan sedotan, baik untuk produsen lokal maupun impor, masih belum diputuskan, kata kementerian, seraya menambahkan bahwa kenaikan kemungkinan akan berlaku pada 2022.
"Produksi plastik sekali pakai didasarkan pada bahan bakar yang mencemari dan berdampak negatif pada krisis iklim," kata Zandberg.
Konsumsi rumah tangga tahunan dari produk plastik sekali pakai adalah 7,5 kg per orang di Israel, lima kali lebih banyak daripada di Uni Eropa, dengan penjualan hampir 2 miliar shekel (Rp8,8 miliar) per tahun, kata kementerian.
Produk sekali pakai menjadi limbah yang dapat bertahan selama ribuan tahun, kata kementerian Israel, menyebabkan peningkatan ruang di tempat pembuangan sampah, meningkatkan biaya pembuangan sampah dan mencemari laut.
REUTERS