Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan agar serangan pada warga sipil dan infrastruktur sipil, dihentikan. Dia pun mendesak seluruh pihak terlibat agar belajar menahan diri setelah terjadi serangan dalam skala besar oleh Israel ke pelabuhan Hodeidah di Yaman pada Sabtu, 20 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serangan udara Israel itu untuk membalas serangan kelompok Houthi pada kapal-kapal Israel, serangan rudal jarak jauh dan serangan drone ke Israel. Penyerangan Israel ke Hodeidah setidaknya menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 87 orang. Stasiun televisi Al-Masirah pada Minggu pagi, 21 Juli 2024, mewartakan sebagian besar korban luka-luka mengalami luka bakar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya sangat waswas dengan laporan serangan udara di sekitar pelabuhan Hodeidah di Yaman. Saya juga waswas dengan risiko naiknya ketegangan di kawasan. Saya terus mendesak seluruh pihak untuk belajar menahan diri,” kata Juru bicara PBB atas nama Guterres.
Sejumlah laporan mengidikasikan ada beberapa korban jiwa dan lebih dari 80 korban luka-luka dalam serangan Israel ini. Bukan hanya itu, ada sejumlah kerusakan infrastruktur sipil akibat serangan ini. Sekjen PBB Guterres menyerukan agar menghindari serangan yang bisa melukai warga sipil dan merusah infrastruktur sipil
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh pelabuhan Hodeidah telah digunakan oleh kelompok Houthi untuk menerima pengiriman senjata dari Iran. Tel Aviv dan Tehran adalah rival yang pada awal tahun ini saling melancarkan serangan udara hingga menimbulkan waswas ketegangan di timur tengah akan meluas.
Netanyahu menambahkan serangan drone baru-baru ini ke Tel Aviv, telah menyebabkan satu orang tewas dan setidaknya 10 luka-luka. Kelompok Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu sambil menyebut drone baru mereka mampu menembus sistem pertahanan udara musuh.
Sumber:RT.com
Pilihan editor: Kamala Harris, Wanita Keturunan Asia Pertama yang Jadi Kandidat Capres AS
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini