Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Istri Bekas Menteri Hukum Korea Selatan Ditangkap, Kenapa?

Menteri Kehakiman Korea Selatan mengundurkan diri pekan lalu terkait investigasi dugaan suap.

24 Oktober 2019 | 13.31 WIB

Menteri Hukum Korea Selatan, Cho Kuk, kiri, mengundurkan diri. sumber: aljazeera.com
Perbesar
Menteri Hukum Korea Selatan, Cho Kuk, kiri, mengundurkan diri. sumber: aljazeera.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Seoul – Otoritas Korea Selatan menangkap istri bekas menteri Hukum pada Kamis, 24 Oktober 2019, dalam kasus dugaan suap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penangkapan Chung Kyung-shim, yang merupakan seorang profesor di sebuah akademi dan juga istri dari bekas Menteri Hukum, Cho Kuk, terjadi dalam investigasi terkait investasi keuangan keluarga Cho dan biaya kuliah anak-anaknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Pengadilan Distrik Seoul Pusat mengeluarkan surat perintah penangkapan itu setelah tengah malam,” kata seorang pegawai pengadilan seperti dilansir Reuters pada Kamis, 24 Oktober 2019.

Tuduhan terhadap Chung terkait pemalsuan dokumen, dan investasi keuangan yang mencurigakan seperti dilansir media Korea Selatan.

Pengacara Chung, seperti dilansir Straits Times, mengatakan tuduhan terhadap kliennya tidak berdasar. Dia juga meminta kliennya menjalani persidangan tanpa ditahan.

Cho mundur dari jabatannya pada pekan lalu setelah baru satu bulan menempati posisinya sebagai menteri Kehakiman.

Penunjukan Cho sebagai menteri Hukum menimbulkan krisis bagi Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, yang menimbulkan protes dari berbagai kalangan termasuk aksi parlemen jalanan terbesar dalam dua tahun terakhir.

Partai oposisi Partai Kebebasan Korea, yang berhaluan konservatif, menyambut baik penangkapan Chung. Partai meminta jaksa menginvestigasi Cho dalam dugaan kasus suap ini.

Cho merupakan seorang akademisi yang terkenal dengan pola pikir progresif dan terpilih oleh Moon untuk memimpin reformasi kantor Jaksa Agung.

Selama ini kantor Jaksa Agung dinilai rawan dengan tekanan politik. Sebelumnya, Cho sempat menjadi penasehat hukum Presiden Moon.

Para pendukung Moon menuding investigasi terhadap keluarga Cho dimotivasi kepentingan politik tertentu dan tidak adil.

Cho mengaku jika putrinya mendapatkan kemudahan akademik dan meminta maaf kepada warga Korea Selatan. Namun, dia membantah keluarganya melakukan kesalahan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus