Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Istri Presiden Brasil Dukung Aturan soal Media Sosial

Ibu Negara Brasil Janja Lula da Silva mengaku sudah bicara dengan Elon Musk soal rencana pihaknya mengatur mengenai media sosial di Brasil

17 November 2024 | 15.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu Negara Brasil Janja Lula da Silva dalam sebuah pidatonya di acara sosialisasi KTT G20 pada Sabtu, 16 November 2024, berjanji pada miliarder Elon Musk bahwa Brasil perlu mengatur penggunaan media sosial demi bisa mengerem misinformasi. KTT G20 akan digelar pada Senin dan Selasa, 19 November 2024 di Rio de Jainero. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Janja telah berbicara dengan Musk dan memastikan pihaknya tak takut pada Musk. Musk adalah pemilik media sosial X yang dulu bernama Twitter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Musk hanya tertawa oleh ucapan Janja dengan mengunggah gambar emoji orang tertawa terpingal-pinggal. Dalam sebuah unggahan lainnya Musk mengatakan ‘dia mungkin akan kalah dalam pemilu’, merujuk pada Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.  

Sebelumnya media sosial X di Brasil tidak bisa digunakan sementara pada Agustus 2024 karena Musk menolak menunjuk perwakilan hukum X di Brasil. Dia juga mengabaikan putusan pengadilan yang meminta X memblokir akun-akun yang diduga menyebarkan berita palsu dan ujaran kebencian terkait proses pemilihan Presiden Luis Inacio Lula da Silva. Informasi keliru itu diperdebatkan oleh mantan Presiden Jair Bolsonaro dan para pendukung setianya. Desakan otoritas Brasil ini sempat ditolak oleh Musk. 

Akan tetapi, pada Oktober 2024 Mahkamah Agung Brasil kembali mengizinkan media sosial X—dulunya Twitter—beroperasi di negara tersebut setelah X dinilai telah memenuhi kewajiban hukumnya, termasuk pembayaran denda sebesar 28,6 juta real Brasil (sekitar Rp 80,7 miliar) dan pemenuhan beberapa kewajiban hukum lainnya.

Selain denda, manajemen X juga harus memblokir akun milik sembilan orang yang sedang diselidiki atas kejahatan terhadap demokrasi Brasil. Perusahaan juga harus menunjuk perwakilan hukum di Brasil.

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus