Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jatuh cinta, di cina ceritanya

Kisah cinta antara mahasiswi prancis dengan pemuda cina. para pejabat cina menolak hubungan itu, karena dianggap menentang kebudayaan. kedua sejoli mendapat restu setelah wakil pm teng turun tangan.

8 Oktober 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEJADIAN ini nwnpaknya cutna bisa ditemukan di negeri Cina. Dan kisah yang unik ini terjadi di Shanghai, kota yang dulu dianggap lambang masuknya kebudayaan barat ke tanah Cina. Syahdan, maka seorang mahasiswi Perancis yang bernama Odile Pierquin, 28 tahun, bersukaan dengan pemuda pekerja Tien Li. Kisah cinta mereka bermttla di lapangan ohhraga dalam kampus Universitas Fu Tan di kota Shanghai. Odile (yang belajar bahasa Cina di perguruan tinggi itu tentu saja tidak sulit mengembangkan hubungan cinta kasihnya dengan sang jejaka sebab selain bisa berbahasa Cina, pemerintah Perancis juga tidak melarang warganya untuk kawin dengan siapa saja yang mereka senangi. Tapi Odile bukannya tidak mendapat kesukaran. Peraturan tertulis di kampus itu menyebutkan bahwa "segala pembicaraan tentang cinta terlarang dalam kampus." Setelah berhubungan selama dua tahun -- entah bagaintana caranya keduanya pun sepakat untuk kawin. Ketika melapor pada pengurus universitas, langsung saja Tien Li kena damprat. Ia bukan saja diperintahkan menghentikan cintanya dengan nona Perancis itu, ia bahkan disuruh menulis kritik terhadap dirinya serta minta ampun pada pimpinan universitas. Tapi Tien Li rupanya sudah betul-betul jatuh hati pada Odile. Pemuda Cina itu menolak perintah pengurus universitas. Membantu Sosialisme Dalam pada itu Odile tak tinggal diam. Ia mengadakan pendekatan-pendekatan dengan para pejabat Cina yang berpengaruh sambil mencari dukungan dari Duta Besar Perancis di Peking. Ditulisnya pula beberapa surat mengharukan kepada para pejabat Cina. Orang yang dimintainya tolong antara lain Menteri Luar Negeri Huang Hua din Teng Ying-chao, janda Chou En-lit, yang menduduki jabatan sebagai wakil ketua Kongres Rakyat. Kepada mereka itu Odile menulis: "saya bukan saja cinta Tieri Li, juga ingin tinggal di negeri ini din turut menyumbangkan tenaga untuk membantu sosialisme." Odile pun membuat persoalannya jadi isyu internasional din jadi bahan berita luas. Banyak orang yang bersimpati kepadanya. Namun semuanya tanpa basil. Tien Li pun, yang terpaksa meninggalkan universitas pada awal tahun ini, berusaha keras. Ia menulis berpuluh-puluh pucuk-surat-kepada berbagai instansi pemerintah. Sebagaimana halnya dalam sistim birokrasi, masing-masing pejabat menyeiahkan persoalan tersebut kepada pejabat yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Semuanya berlalu dengan kosong. Hanya setelah Wakil Perdana Menteri Teng Hsiao-ping turun tangan barulah, timbul lagi harapan agak tebal untuk i kedua sejoli itu. Kepada Teng Hsiaoping, yang baru saja satu bulan menduduki jabatannya kembali, Odile mengajukan permohonan. Teng disebutnya sebagai "kawan almarhum Chou En-lai yang menyetujui perkawinan campuran antara orang Cina dengan orang asing," dan juga sebagai "orang yang pernah tinggal di Perancis pada tahun-tahun 20-an, yang mau mengerti pada persoalan semacam itu." Konon, Chou En- lai ketika ia tinggal di Perancis sebagai mahasiswa, pernah kawin dengan wanita Perancis din punya situ anak. Pengalaman Wyn Sargent Tanda-tanda bahwa permohonannya akan ditinjau kembali timbul sepuluh hari setelah is menulis kepada Teng. Ijin tinggal Odile diperpanjang untuk satu bulan lamanya. Tapi, bagaimana pun. Tien Li din Odile harus menunggu dengan penuh ketegangan. Sanlpai akhirnya pads tanggal, 27 bulan lalu dating berita yang menggembirakan. Di hari itu Duta Besar Perancis di Peking dipanggil menghadap ke Departemen Luar Negeri Cina. Di sana is diberitahu bahwa para penguasa Cina telah merubah pendirian mereka dan memberi restu kepada hubungan Odile dan Tien Li. Perkawinan mereka akan segera dilangsungkan dan roman itu berakhir dengan suatu happv ending. Yang jadi tanda tanya, apakah memang Odile cinta kepada Tien Li, atau apakah ada sesuatu di balik maksudnya itu. Jangan jangan ia cuma ingin menulis buku tentang suatu segi kehidupan rakyat biasa di negeri komunis itu. Siapa tahu Odile: Ini cuma mau mengulangi perbuatan Wyn Sargent yang beberapa tahun lalu kawin dengan kepala suku Obahorok di Irian Jaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus