Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ke Timur Tengah Dan Umroh

Presiden suharto akan berkunjung ke timur tengah. di samping acara kenegaraan juga melakukan umroh. memperbaiki hubungan ekonomi, menarik modal negara- negara timur tengah ke indonesia.

8 Oktober 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INILAH kunjungan pertama Presiden Suharto ke Timur Tengah. Para pengamat, terutama yang merasa "dekat" dengan dunia Arab, agaknya berharap banyak dari kunjungan itu. Selain negeri seperti Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab dan Bahrein -- yang akan didatangi Presiden dan Ny. Tien itu - kini jadi kaya karena minyaknya, maka Indonesia dengan negara yang mayoritasnya pemeluk Islam, "mempunyai hubungan yang dianggap kurang erat dengan mereka," kata seorang pengamat. Malahan ada juga pendapat bahwa selama 10 tahun ini Indonesia lebih banyak berpaling ke dunia Barat. Maka tak heran bila kunjungan Presiden selama 10 hari itu (9 s/d 18 Oktober), dianggap sebagai usaha untuk menghimbau para pemilik uang, yang kini memang banyak diincer orang. Tapi seorang pejabat yang akan ikut dalam rombongan tak sepenuhnya menyetujui pendapat begitu. Pejabat itu tak menolak anggapan bahwa kunjungan ke negara-negara Arab penghasil minyak itu punya arti ekonomis. Tapi katanya, "kunjungan Presiden ke Mesir dan Suriah lebih punya bobot politik." Terutama dengan Mesir, Indonesia telah mempunyai hubungan tradisionil yang berkembang lama. Adalah Mesir yang merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI, dan dengan cepat bisa menarik negara Arab seperti Saudi untuk mengikuti jejaknya waktu itu. Bahkan di zaman jayanya Presiden (amal Abdel Nasser dulu (alm), RI amat populer di sana. Dengan peranan yang dipegang Mesir selama ini sebagai pemimpin kebanyakan negara Arab, amat beralasan kalau negerinya Presiden Anwar Sadat itu merupakan sasaran utama dari kunjungan Presiden. Tapi mengapa juga ke Suriah? Seorang pejabat Deplu, menilai peranan Suriah akhir-akhir ini sebagai "negara yang suaranya banyak mempengaruhi perkembangan di Timur Tengah." Tapi bagi Indonesia, terutama ummat Islam, tak pelak lagi adalah Arab Saudi yang selalu mempunyai tempat khusus di hati mereka. "Sudah sejak beberapa tahun lalu kalangan Islam mendesak agar Presiden bertandang ke Tanah Suci itu,' kata seorang pejabat lain. "Setidaknya kunjungan Presiden diharapkan bisa mellcairkan isyu negatif yang hidup di kalangan beberapa pemimpin Arab, bahwa pemerintah Indonesia sekarang itu 'menekan' golongan Islam." Turut sertanya Menteri Ekuin Prof. Widjojo Nitisastro menunjukkan bahwa soal ekonomi memang akan pegang peranan. Tapi sebagai sasaran samping, kunjungan kenegaraan itu sekaligus ingin menghilangkan isyu negatif itu, yang menurut beberapa pihak merupakan "batu pengganjel" masuknya petrodollar ke Indonesia. Dibandingkan dengan apa yang sudah diperoleh Pakistan dan Malaysia, dana bantuan dari Arab Saudi yang masuk ke Indonesia misalnya, memang belum seberapa. "Masih tingkat jutaan dollar," kata seorang pengusaha yang dekat dengan kalangan Arab. "Sedang yang masuk Pakistan dari Saudi, tahun lalu saja melebihi seluruh bantuan dari Commonwealth (Persemakmuran)." Negara pertama yang akan dikunjungi Presiden adalah Arab Saudi, selama 3 hari. Di samping acara kenegaraan Presiden akan melakukan Umroh. Dengan pakaian ihrom Presiden dan Ny. Suharto akan meninggalkan ibukota Ryadh menuju Jeddah. Perjalanan ke kota suci Mekkah dari Jeddah menurut rencana, akan dilakukan dengan mobil. Masyarakat Indonesia yang kebanyakan tinggal di Jeddah itu akan berkesempatan untuk bertemu dengan Presiden di hari kedua malam. Esoknya Presiden dan rombongan akan ke Medinah dan berziarah ke makam Nabi Muhammad. Kunjungan ke Arab Saudi itu akan diakhiri dengan acara makan siang dengan Putera Mahkota Pangeran Fahd, yang sehari-hari praktis memegang pemerintahan, mengingat Raja Khaled, abangnya itu, sering sakit-sakitan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus