Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jepang Realisasikan Pengembangan 6 Pulau Terluar Indonesia

Kunjungan Menlu Jepang ke Indonesia menghasilkan sejumlah kesepakatan kerja sama, salah satunya bidang maritim.

25 Juni 2018 | 17.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono memberikan keterangan media usai melakukan pertemuan di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin 25 Juni 2018. Dalam pertemuan itu, Menlu Kono dan Retno, menyepakati upaya yang memungkinkan Indonesia menjadi pusat industri manufaktur Jepang yang ditujukan untuk pasar ketiga, termasuk pasar negara-negara ASEAN. REUTERS/Darren Whiteside

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang akhirnya merealisasikan pengembangan 6 pulau terluar Indonesia sebagia rangkaian dari peningkatan kerja sama di berbagai bidang dalam kerangka kemitraan strategis di bidang kemaritiman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono saat berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta , Senin, 25 Juni 2018. 

"Kami sudah sepakat untuk memperluas kerja sama di berbagai area. Yang pertama, kami akan meningkatkan kerja sama bidang maritim. Ini berperan sangat strategis bagi kedua negara," kata Kono, usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Retno Marsudi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Luar negeri Jepang, Taro Kono melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, Senin, 25 Juni 2018. Kono datang pada tahun perayaan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

Menurut Kono, terkait peningkatan kerja sama bidang maritim, pihaknya telah melakukan penandatanganan nota program pertukaran pengembangan sektor perikanan di pulau-pulau terluar Indonesia. Jepang pun akan terus mengimplementasikan pengembangan pulau terluar Indonesia seperti yang telah disetujui September 2017.

Menanggapi pernyataan Kono tersebut, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Brahmantya Satyamurti Poerwadi, menjelaskan ada enam pelabuhan yang sedang dikembangkan di bawah koridor kerja sama Indonesia-Jepang, yakni Sabang, Natuna, Morotai, Biak, Saumlaki dan Moa.

"Pengembangan enam pulau terluar Indonesia ini, menjadi salah satu kepentingan Indonesia di bidang perikanan. Jepang pun punya keterikatan yang sama. Mereka punya nilai sejarah juga di kawasan tersebut merujuk pada Perang Dunia II," ujarnya.

Terkait pendanaan enam pulau terluar, Brahmantya menjelaskan detail pendanaan masih dalam tahap pembicaraan. Namun diperkirakan anggaran akan mencapai 6 miliar yen untuk pengembangannya. Jepang  juga kemungkinan akan mengucurkan bantuan berupa teknologi perikanan, pasar domestik dan pengembangan kapasitas.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus