Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jerman pada Senin, 23 Desember 2024, sedang mencari kemungkinan adanya dugaan kelalaian aparat keamanan setelah terjadinya penyerangan oleh seorang pelaku dengan cara menabrakkan kendaraan yang dikemudikannya ke arah orang-orang yang sedang berkerumun di sebuah pasar Natal. Kejadian ini menewaskan lima orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aksi penyerangan ini, juga kembali menyoroti isu keamanan dan imigrasi di Jerman menjelang pemilu. Motif pelaku melakukan penyerangan sampai berita ini diturunkan masih belum diketahui.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Informasi yang disampaikan ke publik, pelaku penyerangan seorang laki-laki, 50 tahun, asal Arab Saudi yang tinggal di Jerman dengan status permanen resident. Dia dikenal sebagai anti-Islam. Namun media di Jerman mengidentifikasinya bernama Taleb A, yang sempat meninggalkan sejumlah pesan video di akun X sebelum melancarkan penyerangan.
Dalam video komentar pelaku yang bertele-tele, dia menyalahkan liberalisme atas kematian ilmuwan asal Yunani Socrates. Dia juga menuduh aparat kepolisian mencuri USB miliknya dan tidak menggubris gugatan hukum yang telah diajukan padanya. Surat kabar Welt mewartakan pelaku penyerangan telah menjalani perawatan psikologis.
Warga Jerman masih diselimuti kedukaan, yang beberapa dari mereka meletakkan karangan bunga dan menyalakan lilin di Magdeburg, tempat lokasi kejadian, yang persisnya terjadi pada Jumat, 20 Desember 2024. Banyak pertanyaan muncul soal apa yang harus dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian ini dan apakah pihak berwenang mengambil langkah-langkah ketika muncul peringatan soal bahaya semacam ini.
Pada Senin malam, 23 Desember 2024, sekitar 3.500 orang berkumpul dalam unjuk rasa anti-migran di jantung kota Magdeburg.Di tengah kerumunan demonstran, muncul teriakkan kalimat ‘deportasi mereka’.
Polisi memperkirakan sekitar 4 ribu lilin dibawa oleh para demonstran, mereka lalu berkumpul sebagai bentuk protes apa yang mereka sebut penggunaan politik dalam insiden yang mengerikan dan kebencian. Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser menyerukan agar undang-undang dalam negeri diperketat, termasuk dengan memperkuat aparat kepolisian serta memperkenalkan mata-mata biometrik
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Pelaku Penyerangan di Pasar Natal di Jerman Kena Pasal Berlapis
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini