Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kado dari surga

Pesawat ilyushin-76 soviet dibajak 5 orang soviet. sebelumnya mereka membajak bis sekolah & menuntut tebusan us$ 2 juta & minta pesawat. mereka mendarat di tel aviv & oleh israel dikembalikan ke us.

10 Desember 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MULANYA, berita itu simpang siur. Jumat pekan lalu, pukul 14.00, petugas di bandar udara Ben Gurion, Tel Aviv, menangkap pesan radio: sebuah pesawat Uni Soviet telah dibajak, dan tengah dalam perjalanan menuju Tel Aviv. Pesawat komersialkah yang dibajak? Tak seorang petugas di Ben Gurion tahu. Untunglah, hari itu pula, ketika matahari melorot ke barat, teka-teki tadi terpecahkan. Waktu itu, pesawat sudah jelas identitasnya, sebuah Ilyushin-76. Pesawat minta izin untuk mendarat. Kontan suasana tegang melingkupi bandar Ben Gurion, yang segera dinyatakan dalam keadaan darurat. Ratusan tentara, pemadam kebakaran, dan 80 ambulan disiagakan. Israel, negeri dengan sekitar 4,3 juta penduduk, memusatkan perhatian pada detik demi detik drama pembajakan itu. Dan kemudian diketahui, persoalannya tak demikianlah pelik dan berbahaya. Lima orang Soviet, salah seorang di antaranya wanita, menyatakan baru saja membajak bis sekolah yang mengangkut 30 siswa dan seorang guru di Ordzhonikidze, Kaukasus. Soviet Selatan. Mereka menuntut tebusan US$ 2 juta dari pemerintah Kremlin dan minta pesawat sebagai imbalan keselamatan para sandera. Pihak Gorbachev mengalah. Mereka, seperti permintaannya, diterbangkan ke Israel. Lalu menyerah di Tel Aviv. Kepada polisi, pata pembajak itu mengatakan, sengaja memilih Tel Aviv, lantaran mereka percaya bahwa yang baru saja menang dalam pemilihan umum di Israel baru-baru ini, sebuah "pemerintahan anti komunis." Dijelaskan oleh Eitan Golan, wakil komandan polisi Israel, "mereka tahu dari propaganda Kremlin bahwa Israel amat tak disukai oleh Soviet. Mereka juga tahu bahwa Israel dan Uni Soviet tak punya hubungan diplomatik. Karena itu, mereka berpikir, Israel tak akan memulangkan mereka." Dan, ternyata, harapan itu sia-sia. Dari Moskow, apa dan siapanya pembajakan makin jelas. Drama dimulai Kamis pekan lalu. Lima orang bersenjata pistol, senapan pemburu, dan granat tangan, dipimpin oleh Pavel Yakshiyants, menyerbu bis sekolah. Mereka mengancam akan memenggal kepala seorang bocah, bila dalam 10 menit, tuntutannya tak dipenuhi. Seorang pejabat kantor berita Soviet mengatakan bahwa mereka narapidana perkara pencurian dan perampokan yang "selayaknya di Israel tak menghukum mereka. Malah, kata Menteri Luar Negeri Simon Perez, pihaknya bersedia mengembalikan para pembajak. Dengan syarat, memang: mereka tak dihukum mati oleh Soviet. Soviet setuju. Maka Sabtu malam, pekan alu, pesawat Soviet bertolak dari bandar Ben Gurion membawa para pembajak. Di tengah ramainya kasus visa Arafat yang merugikan citra Israel, tampaknya, pembajakan ini sedikit menguntungkan Israel, setidaknya dalam hubungannya dengan Soviet Harian Israel Haaretz menulis di halaman muka, "Pembajakan pesawat Soviet adalah kado dari surga untuk terbukanya saluran diplomatik Yerusalem dan Moskow."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus