Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kalahnya Bush

Presiden AS George Bush tak bisa mempertahankan John G Tower, yang ditunjuknya sebagai menteri pertahanan, yang tak disetujui senat. Bush mengusulkan: Dick Cheney, agar disetujui senat AS.

18 Maret 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GEORGE Bush akhirnya kalah dalam ujian pertamanya, Kamis pekan lalu. Ia tak bisa mempertahankan John G. Tower, yang ditunjuknya sebagai menteri pertahanan, yang tak disetujui Senat. Itu semua bermula di akhir Januari lalu. Ketika itu, begitu Bush menunjuk Tower, segera muncul sebuah lingkaran informasi yang sulit ditembus. Para senator mendapat telepon dari para pendukung bahwa mereka sangat tak setuju John Tower menjadi bos Pentagon. Para penelepon itu memperoleh informasi dari media massa bahwa Tower tak pantas duduk di situ karena ia pemabuk, mata keranjang, dan pernah menerima komisi dari rekanan Petagon. Media massa sendiri memperoleh info tersebut dari laporan FBI tentang Tower. Laporan itu sendiri tersebar luas berkat senator yang sempat membacanya dan kemudian memberitahukannya kepada wartawan. Lingkaran itulah yang kemudian memaksa Komite Pertahanan di Senat mengadakan pemungutan suara, dan akhirnya sidang pleno Senat melakukan hal serupa. Ada yang menduga bahwa para senator yang menolak Tower bukan semata karena ia pemabuk dan sebagainya itu. Sebab, Tower sudah berjanji tak akan mengulangi kecintaannya pada minuman keras, dan sesungguhnya kecanduan itu terjadi di tahun 1970-an. Yang dikhawatirkan adalah sulitnya terciptanya kerja sama antara Tower dan Sam Nunn, Ketua Komite Pertahanan di Senat. Nunn dikenal konservatif. Ia sangat formal, hati-hati, lemah lembut, dan suka kerja keras. Kata orang, ia lebih suka membaca buku tentang persenjataan nuklir daripada pergi ke pesta. Sementara itu, Tower adalah pria yang suka pesta. Tentu, di Senat soal perbedaan watak antara Tower dan Nunn tak disinggung. Yang disebut-sebut hanyalah gaya hidup Tower yang dianggap bisa membahayakan sistem pertahanan Amerika yang begitu kompleks dan canggih. Perdebatan itu konon demikian seru, hingga tiga senator dari Partai Demokrat berbalik mendukung Tower. Sebaliknya, seorang senator dari Partai Republik, yang mestinya mendukung pilihan Bush, menolak Tower, karena ia tak percaya pria itu bakal memegang janjinya. Bagaimanapun serunya adu debat itu, yang pasti Bush akhirnya kalah. Dan tampaknya Presiden yang dilantik 20 Januari lalu ini sudah siap dengan pengganti Tower. Kurang dari 2,4 jam setelah kekalahannya, Bush sudah punya calon lain: Dick Cheney. Calon ini diharapkan bisa disetujui Senat dan bisa bekerja sama dengan Sam Nunn, karena sama-sama konservatif. Cheney -- pernah menjadi penasihat Presiden Nixon dan staf di Pentagon dikenal sebagai pendukung kebijaksanaan pertahanan Reagan. Ia menyokong kebijaksanaan proteksi kepentingan AS di luar negeri, pengembangan senjata kimia, bantuan senjata untuk Mujahidin di Afghanistan, gerilyawan antikomunis di Nikaragua dan Angola. Sementara itu, belakangan ini banyak kalangan, termasuk yang mendukung Bush, mengkritik cara dia menunjuk para pembantu utamanya. Bush, katanya, sangat menitikberatkan pada loyalitas ketimbang keahlian. Penunjukan pertama yang banyak disesalkan orang adalah pengangkatan John Sununu sebagai kepala staf Gedung Putih. Ia memang Bush loyalist, tapi tak tahu banyak liku-liku peta politik Washington. Banyak yang mengatakan kegagalan Gedung Putih melobi anggota Senatlah yang menyebabkan Tower gugur. Banyak pengamat menduga kekalahan Bush mempertahankan Tower ini baru permulaan kesulitannya dalam bekerja sama dengan Senat yang didominasi Partai Demokrat. Masih akan banyak kerikil tajam lain yang menghadang, dan yang segera harus dihadapinya adalah mengenai soal anggaran belanja. Itulah yang paling seru dan kalah menangnya dalam soal ini akan menentukan keberhasilan atau tidaknya Bush sebagai presiden.AD (Jakarta) & Yusril Djalinus (AS)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum