Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas di London, Inggris, melarang daging sapi, burrito, daging domba dan lainnya, untuk menghindari krisis iklim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Goldsmiths University di London akan menghapus semua produk daging sapi dari kampusnya, kata rektor baru lembaga tersebut, karena berusaha menjadikan kampus netral karbon pada tahun 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan CNN, 13 Agustus 2019, langkah ini akan dimulai per September, ketika tahun akademik baru dimulai. Daging sapi dan produk sejenis akan dilarang di seluruh kantin, kafe, atau toko makanan di kompleks kampus.
Mahasiswa juga akan dikenakan pajak 12 sen (Sekitar Rp 2 ribu) pada air botolan dan gelas plastik sekali pakai dalam upaya untuk mencegah penggunaannya, di mana uang yang dihimpun akan digunakan untuk "dana inisiatif mahasiswa hijau".
"Mendeklarasikan keadaan darurat iklim tidak bisa hanya dengan kata-kata kosong," kata kepala universitas Frances Corner.
"Saya benar-benar percaya kita menghadapi momen yang menentukan dalam sejarah global dan Goldsmiths sekarang berdiri bahu membahu dengan organisasi lain yang bersedia untuk membunyikan alarm dan mengambil tindakan segera untuk mengurangi penggunaan karbon."
Produksi daging domba, sapi, dan susu merupakan mayoritas penyumbang gas rumah kaca yang dihasilkan oleh peternakan di Inggris, di mana domba dan sapi bertanggung jawab langsung atas sekitar 58 persen emisi pertanian di Inggris pada tahun 2016, menurut laporan Komite Perubahan Iklim pemerintah ( CCC).
"Seruan global yang semakin besar bagi organisasi untuk menganggap serius tanggung jawab mereka untuk menghentikan perubahan iklim tidak mungkin diabaikan," tambah Frances.
Secara global, daging sapi bertanggung jawab atas 41 persen emisi gas rumah kaca ternak, dan ternak menyumbang 14,5 persen dari total emisi global.