Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kanada akan mengambil kembali berton-ton sampah yang dikirim ke Filipina beberapa tahun lalu, setelah Presiden Rodrigo Duterte menarik duta besarnya di Ottawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Kanada akan menanggung seluruh biaya operasi dan sampah akan dikembalikan sebelum akhir Juni, kata Menteri Lingkungan Hidup Kanada Catherine McKenna, seperti dikutip dari CNN, 24 Mei 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah telah menyewa perusahaan pelayaran swasta Kanada untuk menangani operasi pemulangan.
Menurut laporan Russia Today, sebelumnya Filipina menolak tawaran Kanada yang meminta pemulangan sampah pada akhir Juni.
"Mereka mengatakan akan mengambilnya pada akhir Juni. Presiden Duterte tidak menyetujuinya. Dia ingin sampah dikembalikan secepatnya," kata Juru Bicara Kepresidenan Salvador Panelo, kepada RT.com.
Kanada telah setuju untuk mengambil kembali tempat sampah tetapi melewatkan tenggat waktu 15 Mei yang ditetapkan oleh Duterte.
PM Justin Trudeau (tengah) dan Presiden Rodrigo Duterte (kanan). CBC
Pengumuman McKenna datang setelah juru bicara Duterte Salvador Panelo mengumumkan bahwa pejabat setempat telah diperintahkan untuk menemukan perusahaan pelayaran swasta untuk mengangkut sampah kembali ke Kanada.
"Jika Kanada tidak akan menerima sampah mereka, kami akan meninggalkan yang sama di perairan teritorialnya atau 12 mil laut (22 km) dari garis dasar pantai negara mereka,"" kata Panelo.
Duterte, yang dikenal karena gaya tegas dan blak-blakannya, mengatakan dia siap untuk menyatakan perang terhadap Kanada karena masalah ini.
Pejabat Filipina mengatakan kontainer sampah, yang tiba pada 2013 dan 2014, salah diberi label berisi plastik daur ulang. Setelah diperiksa mereka ditemukan dipenuhi limbah termasuk popok, koran, dan botol air.
Menurut CNN Filipina, 103 kontainer berisi 2.450 ton sampah dikirim ke Filipina oleh perusahaan swasta Kanada. Sebagian besar tetap di pelabuhan Filipina Manila dan Subic sejak, meskipun putusan pengadilan 2016 memerintahkan perusahaan, Chronic Inc, untuk mengambil kembali sampah ke Kanada.