Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga jasad kembali ditemukan dari perairan setelah sebuah kapal perang Thailand tenggelam di Teluk Thailand sepekan yang lalu, kata angkatan laut kerajaan, seperti dilansir Al Arabiya Senin 26 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HTMS Sukhothai tenggelam pada 18 Desember kira-kira 37 kilometer di lepas pantai tenggara Thailand. Operasi penyelamatan besar-besaran berhasil menarik 76 awak hidup-hidup dari laut.
"Kami menemukan tiga jenazah yang akan dibawa ke proses identifikasi dan otopsi, yang akan memakan waktu sekitar tiga atau empat hari," kata Pogkrong Montradpalin, juru bicara angkatan laut Thailand.
Dia mengatakan jika terjadi kebocoran minyak, area di sekitar kapal dan dua lainnya yang tenggelam hari itu telah dinyatakan sebagai zona pencegahan bencana.
Angkatan laut menambah jumlah korban tewas menjadi 18 orang dengan satu mayat ditemukan pada Sabtu dikonfirmasi sebagai anggota awak dan dua lagi ditemukan, meskipun Pogkrong tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Sebelas anggota dari 105 awak masih hilang, kata angkatan laut. Helikopter, pesawat pengintai tak berawak, dan kapal perang telah menyisir laut dengan harapan menemukan korban selamat.
Pada Selasa, Laksamana Chonlathis Navanugraha menyebut insiden itu sebagai "salah satu tragedi paling parah" dalam sejarah angkatan laut Thailand.
Kapal – korvet, di antara kapal perang militer terkecil – mengalami masalah setelah sistem elektroniknya rusak. Sukhothai ditugaskan pada 1987 dan dibangun di Amerika Serikat oleh Tacoma Boatbuilding Company yang sekarang sudah tidak beroperasi, menurut US Naval Institute.
AL ARABIYA