Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

KBRI Den Haag Resmikan Pura Pertama di Belanda

Komunitas warga Bali di Belanda yang berjumlah lebih dari 250 orang telah lama menginginkan pendirian pura.

1 Desember 2024 | 13.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Acara peresmian Pura pertama di Belanda pada 29 November 2024. Sumber: dokumen KBRI Den Haag

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas, meresmikan pura pertama di Belanda pada Sabtu, 30 November 2024. Pura itu berlokasi di Taman Indonesia, Kallenkote, Overijssel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pura ini tidak hanya sekedar tempat untuk ritual ibadah bagi umat Hindu Bali di Belanda dan sekitarnya, tapi juga simbol kebanggaan bersama, bukti tekad kerja keras, kerukunan, toleransi, dan semangat gotong royong," kata Mayerfas, dikutip dari keterangan resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komunitas warga Bali di Belanda yang berjumlah lebih dari 250 orang telah lama menginginkan pendirian pura untuk ibadah dan merayakan hari-hari besar. Selama ini mereka terpaksa menyewa gedung dan berpindah-pindah tempat, termasuk bepergian ke pura di Belgia.

"Di Belanda sudah banyak masjid dan gereja milik diaspora Indonesia, jadi kami komunitas Hindu Bali juga ingin sekali memiliki pura. Ini untuk anak cucu kami juga," ujar Made Aniadi, pimpinan Yayasan Bali Abdi Samasta.

Aniadi terharu karena perjuangan selama bertahun-tahun itu terwujud. “Senang sekali karena perayaan Galungan Kuningan tahun depan sudah bisa diadakan di pura ini,” tuturnya.

Inisiatif pendirian pura dari Komunitas Bali ini didukung sepenuhnya oleh KBRI Den Haag dengan memberikan fasilitasi untuk realisasinya. Selain sumbangan sukarela dari komunitas diaspora di Belanda, banyak pihak yang turut membantu, termasuk warga Bali dari Indonesia yang ikut menyumbangkan materi pura yang dibuat dari batu hitam Karangasem.

Materi dikirimkan via ekspedisi laut dari Denpasar dan tiba di Rotterdam awal Maret 2024. Pembangunan pondasi dimulai bulan Mei. Pendirian bangunan Padmasana dan Panglurahnya sendiri diselesaikan hanya dalam waktu 9 hari, sejak 19 sampai 27 November 2024, dibantu dua tenaga ahli yang didatangkan dari Bali.

Pura itu disediakan oleh Taman Indonesia milik Marlisa dan Diederik Wareman, kakak beradik warga negara Belanda dari keluarga yang cinta budaya Indonesia. Di dalam taman tersebut, mereka juga membuat kebun binatang dengan berbagai koleksi binatang dan vegetasi tropis.

Penetapan lokasi dan tata letak pendirian pura di dalam Taman Indonesia telah disesuaikan dengan konsep Asta Kosala Kosali. Pura berada di dalam taman yang dikelilingi flora fauna dari Indonesia dan jauh dari keramaian kota. 

Konsep ini sesuai dengan nama yang diberikan, yaitu 'Shanta Citta Bhuwana', yang berarti tempat untuk mencari ketenangan dan kedamaian pikiran. Keberadaan pura di Taman Indonesia ini juga diharapkan akan menambah khasanah sekaligus sarana promosi budaya dan tradisi Indonesia di Belanda yang pada gilirannya dapat semakin meningkatkan daya tarik wisata ke tanah air.

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus