Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kecelakaan Pesawat di Filipina, Korban Tewas Bertambah Jadi 50 Orang

Kecelakaan pesawat militer di Filipina menyebabkan puluhan orang tewas.

5 Juli 2021 | 14.42 WIB

Pesawat penerbangan United Airlines UA328 yang membawa 231 penumpang dan 10 awak, mengalami kerusakan mesin kanan dan kembali ke Bandara Internasional Denver di atas Denver, Colorado, 20 Februari 2021. Akibat kerusakan mesin kanan pesawat United Airlines UA328 beberapa puing pesawat jatuh ke tanah di luar rumah warga. Hayden Smith/@speedbird5280/Handout via REUTERS.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pesawat penerbangan United Airlines UA328 yang membawa 231 penumpang dan 10 awak, mengalami kerusakan mesin kanan dan kembali ke Bandara Internasional Denver di atas Denver, Colorado, 20 Februari 2021. Akibat kerusakan mesin kanan pesawat United Airlines UA328 beberapa puing pesawat jatuh ke tanah di luar rumah warga. Hayden Smith/@speedbird5280/Handout via REUTERS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas dalam kecelakaan pesawat militer di Filipina bertambah menjadi 50 orang dari semula 45 orang. Pesawat Hercules itu membawa 96 orang tentara saat peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu, 4 Juli 2021. Pesawat yang mendarat di bandara Jolo, Sulu itu terbakar setelah menabrak kebun kelapa di luar bandara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebanyak 49 anggota militer dalam pesawat berhasil diselamatkan. Beberapa orang melompat sebelum pesawat meledak dan ludes dilalap api.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lockheed C-130 Hercules adalah salah satu dari dua pesawat Angkatan Udara AS yang diperbaharui yang diserahkan ke Filipina. Pesawat itu adalah bagian dari bantuan militer AS ke Filipina tahun ini.

Sebagian besar penumpang adalah tentara dan sisanya sipil. Tentara tersebut banyak yang baru pulang dari latihan tempur yang disiapkan untuk melawan kelompok militan Abu Sayyaf.

Jenderal Romeo Brawner yang baru saja terbang dengan pesawat tersebut tercengang. Sebelumnya Brawner menumpangi pesawat itu dari Manila ke Cagayan de Oro City bersama istri dan ketiga anaknya.

“Kami sangat bersyukur bisa selamat, tetapi sangat sedih karena begitu banyak yang kehilangan nyawa,” kata Brawner kepada The Associated Press.

Dalam video yang beredar, kecelakaan pesawat terjadi pada hari yang cerah. Asap berwarna abu-abu gelap mengepul dari lokasi kecelakaan di dekat hutan. "(Pesawat) itu jatuh, itu jatuh," kata sejumlah saksi mata.

Hingga kini penyebab kecelakaan pesawat di Filipina itu belum diketahui. Para penyelidik sedang mencari kotak hitam C-130 yang berisi perekam suara kokpit dan data penerbangan.

Komandan Militer Regional Letnan Jenderal Corleto Vinluan mengatakan kecil kemungkinan pesawat itu jatuh akibat ditembak musuh. Kepala Staf Militer Jenderal Cirilito Sobejana bahwa pesawat itu meleset dari landasan pacu.

Baca: 47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

AP 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus