Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama ini seorang laki-laki di Cina melakukan penipuan demi mendapatkan uang kompensasi dengan cara memasukkan kecoak dalam makananya. Dalam sehari, dia mendatangi sampai dua restoran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tindak kejahatannya terungkap saat pada 17 Mei 2021, pelaku makan sendirian di dua restoran berbeda Haidilao, Shenzhen, Cina. Laki-laki itu lalu komplain karena dia menemukan seekor kecoak di hotpot yang dia santap.
Pegawai restoran kemudian mencoba menawarkannya sebuah makanan gratis. Namun pelaku malah membuat kegaduhan dan menuntut agar dia beri uang kompensasi. Media di Cina mewartakan, laki-laki tersebut pada akhirnya mendapatkan total uang kompensasi sebesar 1.800 yuan atau Rp 4 juta dari dua restoran tersebut.
Merasa ada yang tidak beres dengan laki-laki tersebut, salah satu petugas restoran memutuskan untuk mencek rekaman kamera pengaman. Benar saja, rekaman video memperlihatkan laki-laki itu sudah merencanakan itu semua.
“Melalui kamera CCTV, kami melihat dia memegang sesuatu di kedua tangannya. Ketika benda itu jatuh ke atas meja, dia segera mengambilnya dan lirak-lirik. Tindakannya tidak cukup gesit sehingga kami bisa melihat dia menjatuhkan sesuatu ke dalam hotpot, lalu pura-pura menyendok sayur,” kata manajer salah satu restoran yang menjadi korban dalam penipuan ini.
Berdasarkan bukti rekaman itu, pihak restoran pun segera menelepon polisi. Setelah tipu muslihatnya terungkap, laki-laki yang identitasnya tidak dibuka ke publik itu pun ditahan.
Pelaku mengaku kepada polisi, dia menemukan kecoak mati dekat restoran yang hendak dia datangi. Dia lalu menyembunyikan bangkai kecoak itu dalam saku jaket. Ketika dia sudah mau selesai makan, dia melancarkan rencananya diam-diam. Untuk menghindari kecurigaan, dia menutupi hotpot saat hendak menjatuhkan kecoa di dalamnya.
Pelaku adalah mantan pegawai restoran dan dia memutuskan untuk melakukan penipuan semacam itu karena tahu restoran biasanya memberikan kompensasi kepada konsumen ketika berhadapan dengan masalah semacam itu.
Sumber: asiaone.com