Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Keinginan terbaru idi

Presiden uganda idi amin mendesak soviet agar tak mengirim orang-orang yahudi ke israel, karena dianggap makin menimbulkan kekacauan. sebelumnya idi protes presiden nixon sebagai calon penerima nobel.

15 September 1973 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETELAH mengirim surat kepada Sri Ratu yang bertakhta di London menjelang pembukaan konperensi persemakmuran, Presiden Uganda memberi giliran sibuk kepada Presiden Nixon. Hatta maka tersiarlah desas-desus tentang Nixon sebagai calon penerima hadiah Nobel untuk perdamaian. Kurang terang alasan pencalonan tersebut, tapi kalau dilihat apa yang dilakukan oleh Nixon dengan tangan kanannya yang bemama Kissinger, boleh diduga bahwa perbedaan ketegangan dunia -- melalui pendekatan dengan Moskow serta Peking - dan penyelesaian soal Vietnamlah kira-kira yang diandalkan untuk permhonann itu. Serius. Tidak semua orang cuma sanggup memuji Nixon dengan suksesnya bersama Kissinger, karena soal Timur Tengah, misalnya, hingga kini tidak beres-beres juga. Mungkin karena itulah mana Idi Amin merasa perlu angkat bicara. Dan pada suatu hari yang dianggapnya tepat, serangkaian kalimat ia ketokkan ke Washington. Tidak seangkuh suratnya kepada Ratu, tapi bukan tidak mendongkolkan Nixon. Antara lain katanya: "Pencatollab anda itu hanya olok-olok saja, bukan sesuatu yang serius". Tapi dengan serius, beberapa hari kemudian, Idi Amin berhadapan dengan seorang utusan Yasser Arafat yang datang menemuinya di Kampala. Ada persamaan antara pembicaraannya dengan orang Palestina ini dengan isi suratnya kepada Sri Ratu yang dulu itu: soal pengawal pribadi bagi Amin yang hendak bepergian. Belum diselidiki apakah Presiden Uganda tidak memiliki pengawal pribadi, tapi yang jelas kepada Wakll pribadi Arafat itu, Amin minta agar perjalanannya untuk menghadiri KTT di Aljazair kali ini supaya dikawal oleh anggota Black September. Tentu saja orang Palestina itu tidak bisa menolaknya -- seperti Ratu dan pemerintah Inggeris menolak permintaan Amin untuk dikawal oleh Resimen Scotland yang masyhur itu -- tapi juga tidak bisa mengabulkannya. Soalnya sederhana sekali, pasukan September Hitam yang terkenal dengan terornya itu adalah kelompok rahasia yang konon tidak berada di bawah satu komando, hingga idak Arafat, bukan George Habbash atal siapapun yang bisa menundukkannya di bawah tudingan telunjuk. El Sheik. Namun Jenderal Amin tidak cuma meminta, ia juga menjanjikan sesuatu. Kepada Khaled El Sheik -- nama utusan Arafat - Presiden Uganda itu menyatakan niatnya untuk mendesak Uni Soviet agar tidak mengirimkan orang-orang Yahudi ke Israel, melainkan ke Amerika. "Makin banyak orang Yahudi dikirim ke Israel, makin banyak soal yang timbul", katanya. Tidak diberitakan oleh kantor berita AFP tanggapan El Sheik terhadap janji Amin, tapi menurut dugaan kalau utusan Arafat suka menghindari basa-basi - sebagai layaknya orang-orang revolusioner di muka bumi ini -- tentulah Idi Amin akan diberitahu bahwa ke Amerika atau langsung Israel, bagi imigran-imigran Yahudi itu toh sama saja. Sebab begitu mereka meninggalkan perbatasan Soviet, tidak ada lagi larangan bagi mereka untuk memilih negara tujuan, sepanjang tuan rumah tidak menolak mereka. Menurut ramalan sementara: berita mendatang tentang Idi Amin adalah surat desakannya kepada Soviet mengenai soal Yahudi itulah. Apakah surat atau barangkali telegram itu juga bakal menarik susunan kalimatnya, sebaiknya para penggemar sabar menanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus