Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kelimpungan, India Rekrut Veteran Tentara Medis untuk Tangani Pandemi COVID-19

Situasi pandemi COVID-19 yang masih buruk memaksa India untuk mencari tenaga bantuan dari berbagai sektor, termasuk pertahanan.

10 Mei 2021 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rahul Malhotra, yang ayahnya dirawat di Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash Narayan (LNJP) bersama ibunya, naik ambulans bajaj yang disiapkan untuk membawa pasien COVID-19 secara gratis, di New Delhi, India 6 Mei 2021 . REUTERS/Adnan Abidi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi pandemi COVID-19 yang masih buruk memaksa India untuk mencari tenaga bantuan dari berbagai sektor. Usai melibatkan para dokter magang sebagai tenaga medis bantuan, sekarang Pemerintah India melibatkan para veteran tentara medis untuk tujuan yang sama.

"Kurang lebih ada 400 veteran militer India yang akan ditugaskan untuk membantu sistem kesehatan yang kelimpungan. Masing-masing dikontrak dengan durasi maksimal 11 bulan," ujar Kementerian Pertahanan India, dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 9 Mei 2021.

Di saat bersamaan, tekanan terhadap administrasi Perdana Menteri India Narendra Modi meningkat. Berbagai pihak mendesaknya untuk segera menetapkan lockdown COVID-19 secara nasional. Mereka khawatir situasi pandemi COVID-19 di India kian buruk apabila lockdown tak diterapkan.

Salah satu pihak yang mendesak lockdown nasional adalah Asosiasi Medis India (IMA). Menurut laporan Reuters, IMA mendesak lockdown nasional yang terencana dan transparan. Menurut mereka, hal itu lebih pas dibanding pembatasan sosial dan jam malam yang sifatnya sporadis serta berbeda-beda antar negara bagian.

"Kami terheran-heran dengan lamban dan kurangnya tindakan dari Kementerian Kesehatan India untuk melawan gelombang kedua pandemi COVID-19 yang mengerikan ini," ujar IMA dalam keterangan persnya.

Modi, sejauh ini, masih diam soal rencana lockdown ataupun pembatasan sosial berskala besar untuk skala nasional. Hal itu membuat beberapa negara bagian di India memilih untuk menerapkan lockdown lebih dulu. Kurang lebih sudah 50 persen negara bagian di India yang menerapkan lockdown COVID-19 dengan skala berbeda-beda, penuh maupun parsial.

Perkembangan terakhir, India mencatatkan 407 ribu kasus dan 4.092 kematian dalam 24 jam terakhir. Hal itu menjadikan total nasional ada 22,3 juta untuk kasus dan 242 ribu untuk korban jiwa.

Untuk menekan pertumbuhan itu, India berupaya mengandalkan vaksinasi. Namun, minimnya suplai dan bahan baku membuat kampanya vaksinasi di India seret. Mereka baru memvaksinasi penuh 34,3 juta penduduk atau 2,5 persen dari 1,35 miliar penduduknya.

Baca juga:  Dikirimi Oksigen, Menteri Perminyakan India Janji Impor Minyak dari Arab Saudi

ISTMAN MP | REUTERS








Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus