Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

Kelompok pemantau pemilu dari Dewan Eropa mengatakan lingkungan pemilu Turki masih terpolarisasi dan belum sepenuhnya kondusif bagi demokrasi.

2 April 2024 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Turki Tayyip Erdogan berpose bersama para pendukungnya saat ia meninggalkan tempat pemungutan suara selama pemilihan lokal di Istanbul, Turki 31 Maret 2024. Murat Kulu/PPO/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Pemilihan umum di Turki pada akhir pekan berlangsung dengan kompetitif dan memberi rakyat banyak pilihan. Namun, lingkungan pemilu masih “sangat terpolarisasi” dan belum sepenuhnya kondusif bagi demokrasi, menurut penilaian kelompok pengamat pemilu dari Dewan Eropa pada Senin, 1 April 2024.
 
Partai Rakyat Republik (CHP) sebagai oposisi menang telak melawan Partai AK (AKP) yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan, dalam pemilu regional yang dilaksanakan pada Ahad. Hal ini menandai kekalahan terburuk bagi Erdogan dan AKP selama lebih dari dua dekade berkuasa.
 
“Hari pemilu secara keseluruhan berlangsung tenang dan diselenggarakan secara profesional, dengan tingginya jumlah pemilih yang menunjukkan komitmen kuat warga terhadap proses demokrasi,” kata kepala misi pemantau pemilu David Eray pada konferensi pers di Ankara.
 
Eray mengatakan timnya menyambut baik sifat kompetitif dari pemilu tersebut, bahwa rakyat dapat menggunakan hak suara di antara banyak pilihan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami hanya dapat mencatat bahwa pemilu lokal tahun 2024 di Turki berlangsung dalam lingkungan yang sangat terpolarisasi dan hanya sebagian kondusif bagi demokrasi lokal,” kata wakil ketua delegasi Vladimir Prebilic.
 
Beberapa kekhawatiran lama Dewan Eropa mengenai praktik pemilu di Turki masih belum terselesaikan, tambah Prebilic.
 
“Sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi, supremasi hukum, dan hak asasi manusia Dewan Eropa, masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan lingkungan politik dan media di mana terdapat kebebasan berekspresi yang sejati dan kerangka kerja yang masuk akal dan diterapkan dengan baik yang diawasi oleh peradilan independen,” tuturnya.
 
Misi observasi tersebut terdiri dari 26 pemantau dari 16 negara Eropa, yang mengamati prosedur pemungutan suara di lebih dari 140 tempat pemungutan suara (TPS), termasuk di kota-kota terbesar yaitu Istanbul dan Ankara.
 
Para pengkritik mengatakan pemerintahan Erdogan telah membungkam perbedaan pendapat, mengikis hak asasi manusia dan menjadikan peradilan dan lembaga-lembaga negara lainnya berada di bawah kekuasaannya. Tuduhan tersebut dibantah oleh para pejabat Turki.
 
Menjelang pemilu, media pro-pemerintah memberikan liputan menyeluruh mengenai aksi unjuk rasa harian Erdogan, sementara liputan kampanye oposisi terbatas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus