Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) pada Minggu, 16 Maret 2025, memastikan akan mengejar anggota kelompok Houthi di Yaman hingga mereka berhenti menyerang kapal-kapal AS dan Israel yang melintasi Laut Merah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saat Houthi mengatakan ‘kami akan berhenti menyerang kapal-kapal Anda’, maka kami akan berhenti menembak pula,” kata Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth dalam wawancara dengan Fox News.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan itu disampaikan setelah sehari sebelumnya AS melancarkan serangan mematikan ke Yaman dan Houthi memberikan sinyalemen akan melakukan pembalasan. Serangan udara AS itu, telah menewaskan setidaknya 53 orang dan tercatat sebagai operasi militer AS terbesar ke Timur Tengah sejak Presiden AS Donald Trump dilantik pada 20 Januari 2025.
Sumber di pemerintah AS mengatakan pada Reuters, serangan dari AS kemungkinan masih akan berlanjut sampai beberapa pekan ke depan.
Pemimpin kelompok Houthi Abdul Malik al-Houthi pada Minggu, 16 Maret 2025, mengatakan anggota Houthi akan mengincar kapal-kapal asal AS yang melintasi Laut Merah selama AS terus melancarkan serangan ke Yaman.
“Jika mereka telah melakukan agresi, kami akan melanjutkan pembalasan,” kata Abdul Malik al-Houthi.
Biro politik Houthi menggambarkan serangan oleh AS itu adalah sebuah kejahatan perang. Sedangkan Moskow mendesak Washington agar melakukan gencatan senjata.
Juru bicara Houthi pada Minggu, 16 Maret 2025, mengklaim tanpa bukti telah menyerang kapal induk AS USS Harry S. Truman dan sejumlah kapal perang AS di Laut Merah. AS lalu membalas degnan menembak kea rah Yaman menggunakan rudal balistik dan drone.
Jet tempur AS melumpuhkan 11 drone milik Houthi pada Minggu, 16 Maret 2025. Tentara AS juga melacak sebuah rudal yang jatuh di lepas pantai Yaman dan tidak dianggap sebagai ancaman.
Houthi adalah kelompok yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman dalam lebih dari 10 tahun. Pada akhir pekan lalu, Houthi mengatakan akan melanjutkan serangan ke kapal-kapal Israel yang melintasi Laut Merah jika Tel Aviv tidak mencabut blokade bantuan yang mau masuk ke Gaza
Houthi telah melancarkan sejumlah serangan sejak perang Gaza antara Hamas dan Israel meletup pada awal 2023. Kelompok itu mengatakan tindakan mereka adalah bentuk solidaritas terhadap warga Gaza.
Pilihan editor: Trump Tetapkan Houthi Yaman sebagai 'Organisasi Teroris Asing'