Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spanyol menjadi negara pertama di Eropa yang membuka pintu pada jaringan 5G Vodafone Spanyol yang bekerja sama dengan Huawei, sebuah perusahaan telekomunikasi raksasa asal Cina yang saat ini diblokade Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jaringan 5G Vodafone di Spanyol pada Sabtu, 15 Juni 2019, secara komersial meluncurkan layanan ini di 15 kota, seperti Madrid dan Barcelona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari rt.com, Minggu, 16 Juni 2019, melalui kerjasamanya dengan Huawei, Vodafone mencoba memberikan layanan supercepat pada jaringan telepon dan pengunduhan (download) hingga satu gigabit per detik di pasar Spanyol. Layanan ini juga akan tersedia di Valencia, Malaga, Seville, Zaragoza, San Sebastian, Bilbao, Vitoria, La Coruna, Vigo, Gijon, Pamplona, Santander, dan Logrono.
Untuk layanan komersial ini, Vodafone menggunakan peralatan dari manfaktur Ericsson asal Swedia dan Huawei. Saat ini Huawei masuk dalam daftar hitam Amerika Serikat, dimana beberapa perusahaan asal Amerika Serikat tak boleh melakukan transaksi dagang dengan Huawei.
Logo Huawei. REUTERS/Edgar SuLogo Huawei. REUTERS/Edgar Su
Sebelum Spanyol, ada dua negara di Eropa yang mengkomersialkan layanan 5G yakni Switzerland dan Inggris. Akan tetapi, Washingtong mendesak sekutu-sekutunya agar meninggalkan teknologi 5G Huawei dengan alasan keamanan. Walau ditekan Amerika Serikat, anggota parlemen Inggris belum menerbitkan larangan Huawei berpartisipasi dalam regenerasi jaringan, namun operator EE dan Vodafone Inggris sudah melepaskan Huawei dari projek 5G mereka.
Sebelumnya CEO Vodafone, Nick Read memperingatkan memblokir Huawei dari pasar jaringan 5G di penjuru Eropa bisa menciderai operator dan konsumen. Hal ini juga bisa menghambat peluncuran layanan 5G mungkin hingga dua tahun.
“Secara struktur ini merugikan Eropa. Tentu saja Amerika Serikat akan baik-baik saja karena mereka tak pakai Huawei,” kata Read.
Ketegangan antara Amerika Serikat dengan Huawei terjadi di tengah kemelut perang dagang negara itu dengan Cina. Amerika Serikat dan Cina adalah dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Trump menuding Huawei adalah mata-mata Beijing, namun hal ini ditampik oleh perusahaan itu.