Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Orang Amerika Utara yang lelah dengan salju dan badai mungkin perlu kesabaran tahun ini sebelum mereka menyingkirkan baju musim dingin mereka - setidaknya menurut ramalan Punxsutawney Phil, seekor marmot tanah Pennsylvania atau biasa disebut groundhog.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Phil menurut tradisi dipercaya dapat meramalkan kapan musim dingin akan berakhir. Pada Groundhog Day, yang diperingati setiap 2 Februari, kemunculannya dari rumahnya di sebuah pangkal pohon, menjadi penentu kapan awal musim semi. Jika saat ia muncul, tidak terlihat bayangan karena mendung, awal musim semi sudah dekat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebalikannya, jika saat ia muncul terlihat bayangannya, cuaca dingin dan berangin akan berlanjut selama enam minggu.
Saat Groundhog Day, Rabu lalu, bayangannya terlihat ketika dia muncul dari tunggul pohon.
Terlepas dari benar salahnya ramalam marmot tanah ini, setiap tahun pada 2 Februari - Hari Groundhog - ribuan orang bersuka ria berkumpul di kota Punxsutawney, sekitar 128 km timur laut Pittsburgh, untuk menyaksikan groundhog yang telah ditetapkan sebagai "Phil" membuat prediksinya.
Tradisi ini dipercaya sudah dilaksanakan sejak 1887.
Namun ramalan berbeda diberikan oleh saingan Phil. Seekor groundhog di Kebun Binatang Staten Island, New York, tidak membuat bayangan ketika dia memanjat keluar rumahnya pada Rabu pagi. Ramalan marmot tanah mana yang benar?
REUTERS