Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Hari ini pada tahun 1935, Syah Reza Pahlavi atau Reza Khan secara resmi meminta kepada dunia untuk menyebutkan Persia menjadi Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara historis di dunia Barat, Persia merupakan nama umum untuk Iran. Banyak kisah yang sudah dilewati Iran sampai akhirnya dinamai Republik Islam Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari www.pbs.org Persia resmi berganti nama menjadi Iran pada tahun 1935. Dalam korespondensi diplomatik formal, seorang perwira militer di Brigade Cossack Persia, Reza Khan meminta kepada negara-negara lain untuk menyebut Persia dengan nama Iran. Sebelumnya setelah kudeta yang didukung oleh Inggris dilakukan terhadap pemerintah Dinasti Qatar pada tahun 1921, Reza Khan menyebut dirinya sebagai shah Persia.
Reza Khan mulai menerapkan serangkaian reformasi untuk memodernisasi negara, termasuk membangun sistem perkeretaapian nasional dan menerapkan sistem pendidikan sekuler. Bersamaan dengan itu, ia juga melakukan sendiri terhadap pers, menekan serikat pekerja, dan melarang partai politik. Dan pemerintahannya, Reza Khan mendorong pemakaian busana barat dan melarang penggunaan jilbab.
Pada tahun 1925, penguasa terkahir Dinasti Qatar yakni Ahmad Shah digulingkan setelah tinggal di pengasingan. Kemudian majelis memilih Reza Khan sebagai shah baru, pada saat itu ia sudah mengadopsi nama belakang Pahlavi. Sampai pada pertengahan tahun 1930 an, pendekatan diktator Reza Khan mulai menimbulkan perbedaan pendapat.
Pada tahun 1941, kepentingan minyak Iran yang dikendalikan oleh Inggris, sebagian besar dipertahankan para insinyur dan teknisi Jerman. Meskipun Inggris meminta, Reza Khan menolak mengusir warga negara Jerman. Hingga pada September 1941, Reza Khan dipaksa keluar dari kekuasaannya setelah Inggris dan Soviet menduduki Iran Barat. Tahta Iran kemudian digantikan oleh putranya yaitu Mohammad Reza Shah Pahlavi.
Bekerja sama dengan Iran pada tahun 1957, perwira intelijen Amerika Serikat dan Israel mendirikan SAVAK yang merupakan sebuah organisasi intelijen Iran.
Pada tanggal 1 April 1979, Iran menjadi republik teokratis yang dipandu oleh prinsip-prinsip Islam. Hal tersebut dideklarasikan oleh Iran di bawah bimbingan Ayatollah Khomeini. Sebuah referendum juga dilakukan untuk menamakannya menjadi Republik Islam Iran.
PUSPITA AMANDA SARI