Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya Iran mengaku telah memasok ke Rusia drone sebelum perang Ukraina. Drone atau pesawat tanpa awak itu, buatan Iran dan menargetkan Ibu Kota Kyiv.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami memberikan sejumlah drone dalam jumlah terbatas ke Rusia beberapa bulan sebelum perang Ukraina,” kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, Sabtu, 5 November 2022.
Akan tetapi, Amirabdollahian mengklaim pihaknya tidak mengetahi kalau drone yang dikirimkan itu digunakan dalam perang Ukraina. Dia meyakinkan Iran tetap berkomitmen menghentikan konflik.
“Jika Ukraina memiliki dokumen (bukti) kalau Rusia menggunakan drone Iran di perang Ukraina, maka mereka harus memberikannya kepada kami. Jika terbukti Rusia menggunakan drone Iran dalam perang Ukraina, kami tidak akan acuh terhadap masalah ini,” katanya.
Ucapan Amirabdollahian itu bertolak belakang dengan keterangan Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani yang membantah mempersenjatai Rusia dalam perang Ukraina. Iravani sebelumnya pada awal pekan ini menyebut tuduhan itu sama sekali tidak berdasar dan menegaskan kembali posisi netralitas Iran dalam perang.
Sementara itu, Amerika Serikat dan sekutu Baratnya di Dewan Keamanan PBB meminta Sekjen PBB Antonio Guterres untuk menyelidiki apakah Rusia telah menggunakan pesawat tak berawak Iran untuk menyerang warga sipil di Ukraina.
Kendati demikian, Garda Revolusi Iran secara samar-samar menyombongkan diri menyediakan drone ke negara-negara besar dunia. Pemimpin Iran Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei memuji kemanjuran drone dan mengolok-olok Barat atas bahaya dari drone tersebut.
Selama demonstrasi yang didukung negara untuk menandai pengambilalihan Kedutaan Besar Amerika pada Jumat 1979, banyak orang melambaikan plakat drone berbentuk segitiga sebagai titik kebanggaan nasional.
TRTWORLD | NESA AQILA
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini