Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan putrinya Ju Ae menghadiri acara malam pergantian tahun, termasuk menyaksikan pesta kembang api dan tarian di atas lantai es. Kantor berita KCNA pada Rabu, 1 Januari 2024, mewartakan sejumlah pejabat senior di Korea Utara ikut bergabung bersama Kim dan putrinya merayakan tahun baru.
KCNA dalam pemberitaannya tidak menuliskan apakah Kim menyampaikan pidato dalam acara tersebut. Hanya ditampilkan sejumlah foto Kim sedang merayakan tahun baru didampingi putrinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KCNA melaporkan Kim menerima sejumlah kartu ucapan selamat tahun baru dari banyak kepala Negara, termasuk dari Cina namun tidak menyebut secara terbuka nama Xi Jinping. KCNA juga tidak menuliskan detail siapa saja kepala negara lainnya yang mengirimkan ucapan selamat tahun baru ke Kim dan apakah Kim mengirimkan ucapan balasan selamat tahun baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sehari sebelum perayaan tahun baru, KCNA menggambarkan Kim bertukar pesan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kim dalam suratnya ke Putin, berjanji akan memperkuat kemitraan strategis dengan Rusia.
Sebelumnya pada Agustus 2024, Kim mengucapkan terima kasih atas ucapan selamat dari Putin atas peringatan 79 tahun pembebasan Korea. Dalam pesannya, Kim “mengenang prestasi para pejuang Tentara Soviet yang gugur yang berpartisipasi dalam perang untuk membebaskan Korea”.
Pendiri negara Korea Utara Kim Il Sung, yang merupakan kakek Kim, didukung Sekretaris Jenderal Uni Soviet Joseph Stalin yang menyatakan perang terhadap Jepang menjelang akhir Perang Dunia Kedua.
Uni Soviet mendukung pasukan komunis Kim yang akhirnya mendirikan Korea Utara setelah pembebasan Korea pada 1948. Dalam pesan yang dikirim kepada Kim, Putin mencatat “ikatan persahabatan dan bantuan timbal balik” yang dikonsolidasikan kedua negara pada masa perang kini masih berfungsi sebagai dasar pengembangan hubungan bilateral mereka.
Kim dan Putin mengadakan pertemuan puncak pada Juni lalu di Pyongyang, menandatangani pakta kemitraan strategis komprehensif yang mencakup perjanjian pertahanan bersama. Pada pertemuan puncak kedua mereka dalam waktu kurang dari setahun itu, kedua pemimpin berjanji saling membantu dalam pertahanan dan memberi bantuan timbal balik jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini