Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kisah Remaja Perempuan dengan 4 Tangan di Filipina

Veronica Cominguez, 14 tahun, dari Filipina dilahirkan dengan dua tangan tambahan bersama jari yang tergantung di perutnya. Dia

1 Agustus 2018 | 19.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja putri di Filipina bernama Veronica Cominguez, 14 tahun, mengaku kehidupannya selama 14 tahun dipenuhi penderitaan karena kondisi tubuh yang tidak normal. Veronica dilahirkan dengan dua tangan tambahan bersama jari yang tergantung di perutnya. Organ tubuh tambahan itu menempel ditubuhnya setelah pasangan kembarnya tidak berkembang dengan baik di dalam rahim.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Veronica, yang tinggal di Iligan City, Filipina, telah 'ditemani' oleh tangan tambahan sejak bayi. Setiap hari dia membersihkan tangan pasangan kembarnya dan memotong ujung jari-jarinya. Dilaporkan, tangan pasangan kembarnya itu mengalami pertumbuhan sehingga memiliki otot.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ketika saya masih kecil, saya pikir itu adalah kaki, tetapi ketika saya terus tumbuh, itu semakin membesar. Ini berat, membatasi gerakan saya karena menggantung dan berayun," katanya, seperti dilansir Daily Mail pada Senin, 30 Juli 2018.

Kelainan yang dialami Veronica itu, tak pernah terdeteksi sejak di masa kandungan karena ibunya yang bernama Flora Cominguez, sangat miskin hingga tidak pernah memeriksakan kehamilannya ke dokter. Meski demikian ia mengaku mengetahui jikalau dirinya mengandung anak kembar.

Mengetahui mengandung anak kembar, Flora bahkan telah menyiapkan nama untuk bayi kembarnya. Sayangnya pasangan Veronica tidak tumbuh seperti yang diharapkan. Flora menggambarkan cairan sering keluar dari perut Veronica dan kadang-kadang ada darah dalam cairan.

"Cairan itu keluar dan menghasilkan bau busuk," katanya.

Menurut media lokal, keluarga gadis itu disarankan untuk melakukan operasi untuk membuang anggota badan lebih di tubuh Veronica, tetapi mereka tidak dapat melakukanya karena masalah biaya.

Beruntung kini ada donatur yang siap membiayai proses operasi tersebut. Penduduk setempat mengumpulkan uang agar Veronica bisa terbang dari Filipina ke Thailand dan menjalani prosedur operasi. Gadis itu telah menerima pujian atas kesabaran dan penduduk setempat mendukungnya dengan berdoa agar operasinya berhasil dan dia selalu sehat. Menurut dokter, operasi gadis itu seharusnya tidak terlalu rumit karena struktur tubuh yang tambahan itu tidak penting dan tidak mengganggu organ asli Veronica.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus