Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pendaftaran pemilu sela atau midterm elections Filipina dibuka pada Selasa, 1 Oktober 2024. Pertarungan dalam kontestasi itu akan diawali dengan pertarungan sengit antara Presiden Ferdinand Marcos Jr melawan pendahulunya, Rodrigo Duterte.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Reuters, pemilu Filipina yang akan digelar pada Mei 2025 akan menjadi kontestasi bagi Marcos untuk menguji popularitasnya dan mengkonsolidasikan kekuatan politiknya meski Duterte bertekad menghentikannya. Adapun masa jabatan presiden di Filipina dibatasi selama enam tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara teori, pemilu sela adalah pemilihan umum yang ditujukan untuk memilih anggota-anggota kongres, anggota parlemen negara bagian, dan beberapa gubernur, bukan untuk memilih presiden.
Dalam konteks Filipina, meskipun 317 kursi di Kongres dan ribuan jabatan regional dan kota diperebutkan dalam 18 ribu posisi, perhatian publik tertuju pada 12 tempat di Senat yang beranggotakan 24 orang. Di sana, sebuah majelis tinggi dengan pengaruh yang sangat besar dan biasanya diisi oleh tokoh-tokoh politik penting.
Spekulasi beredar menunjukkan Duterte dan dua putranya akan bertarung dalam pemilihan senator untuk mencoba melemahkan Marcos. Perihal ini, Wakil Presiden Sara Duterte, belum mau berkomentar. Sara adalah putri mantan Presiden Duterte.
Pemilu mendatang digelar setelah berakhirnya aliansi antara dua keluarga yang telah memenangkan Marcos pada Pemilu 2022. Sara Duterte sebelumnya menjadi calon presiden terdepan dalam survei tetapi memilih untuk menjadi pasangan Marcos.
Hubungan antara Marcos dan Duterte berubah menjadi permusuhan usai adanya perbedaan kebijakan, termasuk soal kebijakan luar negeri Duterte yang pro-Cina dan penyelidikan atas kampanye melawan narkoba di era Duterte, ditambah skandal lain yang melibatkan rekan-rekannya. Sara Duterte sudah mengundurkan diri dari kabinet.
Di sisi lain, kursi senat dapat memberi keluarga Duterte kesempatan menantang undang-undang Marcos sekaligus memulai penyelidikan terhadap pemerintahannya.
"Keluarga Duterte, terlepas dari kontroversi yang memburu Wapres Sara, tetap merupakan kekuatan yang tangguh," kata Ederson Tapia, profesor administrasi publik di Universitas Makati.
Berkenaan dengan itu, Marcos memperkuat basisnya dengan mendukung nama-nama lokal besar untuk memperoleh kursi senat, termasuk tiga mantan aktor film, putri orang terkaya di Filipina, ditambah dua pesaingnya dalam pemilihan presiden, di antaranya ikon tinju global Manny Pacquiao.
Akan tetapi, saudara perempuan Marcos, Imee Marcos, tidak masuk dalam daftar senat. Meski mencalonkan diri untuk pemilihan ulang, Imee menolak dukungan Marcos karena untuk menghindari posisi yang sulit. Guru besar ilmu politik Universitas Filipina, Jean Encinas-Franco, menilai keberhasilan Marcos dalam pemilu sela sangat penting bagi warisannya.
"Jika mayoritas orang yang didukungnya menang di Senat dan DPR, itu memastikan agenda legislatifnya akan berhasil," ujar Jean. Dengan demikian, Marcos dapat memastikan ia akan memiliki pengaruh yang cukup dalam memenangkan calon presiden yang dia dukung dalam pemilu Filipina 2028.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Jet Tempur Israel Mengebom Stasiun Televisi di Ibu Kota Lebanon
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini