PASUKAN Khmer Merah masih terus melakukan perlawanan terhadap
pasukan pendudukan Vietnam di Kamboja Radio Suara Republik
Demokrai Kampuchea mengaku telah mendapatkan kemenangan kecil
dengan tewasnya 316 serdadu Vietnam di medan tempur Kamboja
antara 13 April hingga 8 Mei lalu. Nampaknya karena perlawanan
gigih Khmer Merah inilah maka Hanoi meningkatkan operasi
militernya di Kamboja.
Sumber-sumber militer di Bangkok beberapa hari silam
mengungkapkan kegiatan Hanoi mensuplai pasukannya dengan tank
berat T-45 buatan Soviet. Pesawat Antonov-12 juga dikabarkan
melakukan kegiatan luar biasa dalam rangka mensuplai pasukan
pendudukan Vietnam di Kamboja. Tekanan keras tentara Vietnam
terhadap Khmer Merah itu terlihat jelas pada meningkatnya jumlah
pengungsi Kamboja di Muangthai. Pekan silam pasukan perbatasan
Muangthai mencatat masuknya lebih dari 50 ribu pengungsi Kamboja
ke wilayah Muangthai. Dari pengungsi inilah diketahui posisi
pasukan Vietnam yang ternyata hanya sekitar 18 km dari
perbatasan Muangthai.
Jenderal Saiyud
Staf Umum tentara Muangthai masih tetap mengesampingkan suatu
serangan Vietnam ke dalam wilayah negeri itu. Tapi pasukan
Muangthai di sepanjang perbatasan disiap-siagakan sejak pekan
lalu. "Mereka terutama diperintahkan mencegah penyusupan pasukan
Vietnam ke dalam wilayah Muangthai ketika pengungsi Kamboja
masuk mencari perlindungan," kata seorang perwira AD di Bangkok
pekan silam.
Ketika di perbatasan terjadi ketegangan, Bangkok bukannya berada
dalam situasi tenteram. Mengalirnya pengungsi dalam jumlah besar
merupakan sumber kerisauan pemerintah Muangthai. Kecurigaan
terhadap disusupinya gelombang pengungsi oleh mata-mata ternyata
benar. Pemeriksaan teliti dinas anti subversi AD Muangthai
menemukan seorang letnan AD Vietnam dalam kamp pengungsi.
Perwira muda itu, 21 tahun, akhirnya mengaku mendapat tugas
khusus dari dinas rahasia Vietnam. Pemerintah Muangthai kabarnya
menangkap beberapa lagi mata-mata yang menyusup di berbagai kamp
pengungsi.
Di tengah keadaan seperti itulah tampil Jenderal Saiyud
Kerdphol, Kepala Staf Angkatan Perang Muangthai yang juga ahli
kontra subversi. Saiyud meramalkan dalam beberapa bulan ini akan
masuk sekitar 1 juta pengungsi Indocina. Meningkatnya
pertentangan Cina dengan Vietnam, tindakan tak
berperikemanusiaan yang dipraktekkan Vietnam terhadap golongan
minoritasnya, ketakutan pejabat-pejabat Laos terhadap aksi
pembersihan pemerintah serta keadaan ekonomi yang terus
memburuk di Kamboja, semuanya merupakan sumber mengalirnya
pengungsi masuk ke Muangthai," kata Saiyud dalam sebuah
ceramahnya di Bangkok akhir pekan lalu.
Menurut Jenderal Saiyud, pengungsi itu buukan saja menambah
beban sosial ekonomi Muangthai, tapi juga merupakan sumber
ancaman langsung bagi keamanan negeri tersebut. "Pengungsi itu
mudah sekali menjadi kolone keenam dalam bidang politik, ekonomi
serta stabilitas sosial bagi Muangthai, yang dengan mudah
menjadi landasan kolone kelima bagi negara yang mempunyai
rencana menyerang negeri ini," kata Saiyud pula.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini