Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Konfrontasi mullah

Bentrokan antara kelompok para mullah dan golongan moderat, yaitu antara pengikut ayatullah behesti & pengikut presiden bani sadr di pantai kaspi.

28 Februari 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MESKIPUN dalam keadaan perang, pertentangan antara sesama kaum revolusioner kan tetap sukar diselesaikan. Himbauan Ayatullah Rohullah Khomeini -- yang sudah berulang kali -- supaya mereka menjaga persatuan, tidak dihiraukan. Kelompok para mullah dan golongan moderat bahkan makin saling menuduh dan baku hantam. Suatu bentrokan fisik antara pengikut Ayatullah Behesti dan pengikut Presiden Abolhassan Bani Sadr terjadi di Pantai Kaspi. Hari itu (14 Februari), suatu rapat umum yang diselenggarakan pengikut Bani Sadr diserang oleh kelompok Hisbullah. Dengan bersenjatakan gada, pisau dan senapan mereka menghentikan rapat umum itu yang dihadiri Hasan Lahuti, anggota Majlis (parlemen) Iran. Mereka juga sempat menembaki mobil Lahuti dan menahannya selama 2 jam. Akibat peristiwa ini, Hajatoleslam Ahmad Khomeini, putra Ayatullah Khomeini, mengirim surat ke Majlis pekan lalu. Ia menyesalkan sikap pemerintah yang tidak bertindak tcrhadap kelompok Hisbullah. "Saya heran mengapa pemerintah diam saja," kata Ahmad Khomeini. Dan ia bertanya pula: "Kenapa kelompok ekstrim itu tidak diadili?" Pertanyaan ini jelas juga ditujukan kepada Ketua Partai Republik Islam, Ayatullah Behesti, yang juga menjabat Ketua Mahkamah Agung. Memang aksi kelompok Hisbullah tampaknya dibiarkan begitu saja oleh pemerintah PM Mohammad Ali Rajai. Kelompok ini mendukung Partai Republik Islam yang berkuasa di Iran. Awal Februari mereka juga menyerang kelompok Fedayen Khalg yang sedang berdemonstrasi bersama kelompok ultra kiri Peykar di Tohid Square, Teheran. Para demonstran itu, sekitar 5.000 orang, berteriak, "Kami butuh pekerjaan, makanan, kebebasan dan kemerclekaan." Fedayen yang Marxis itu juga membawa sejumlah poster yang mengkritik para mullah di Partai Republik Islam. Demonstrasi itu tak berlangsung lama. Kelompok Hisbullah datang mengepung mereka dengan kendaraan jeep. Dan terjadi bentrokan fisik. Menurut sumber di rumah sakit Teheran, ada 39 orang luka parah. Radio Teheran, yang biasanya membawakan suara pemerintah, mencela aksi kaum Fedayen itu. "Kelompok kiri mencoba mengalihkan perhatian rakyat yang sedang berperang melawan Irak," ujarnya. Namun dalam berbagai kerusuhan, pemerintah yang dikuasai para mullah itu memihak Hisbullah. Hingga Ahmad Khomeini mengingatkan, "Sebelum terlambat ini harus segera dihentikan." Sesudah pernyataan Ahmad Khomeini itu, 40 anggota Majlis lainnya, termasuk bekas PM Mehdi Bazargan, juga menulis surat kepada parlemen Iran itu. Mereka terutama menyesalkan bentrokan fisik di Pantai Kaspi, yang "mendorong negara ini ke suasana permusuhan dan pertumpahan darah." Seorang penandatangannya meminta Ketua Majlis, Hashemi Rafsanjani, membacakan surat itu secara terbuka. Tapi sang ketua menolak. Rafsanjani juga tokoh utama Partai Republik Islam, seperti Ayatullah Behesti PM Rajai bukan anggota PRI, tapi ia dikenal sebagai pendukung partai para mullah itu. Trio sehesti, Rajai dan Rafsanjani memang begitu berkuasa. Mereka menguasai bidang eksekutif, legislatif dan judikatif. Menurut bekas PM Bazargan, sebagian kecil saja urusan negara yang tidak berada di bawah pengaruh trio itu. Bazargan dalam Majlis telah mengkritik dominasi PRI. Kritik kalangan moderat ini langsung dijawab. PM Rajai dalam suatu pidato televisi mengingatkan kaum oposisi bahwa mereka akan dihancurkan bila tidak bisa bekerjasama dengan pemerintah. Dan sebelumnya, PRI dalam suatu pernyataan menuduh lawannya menyerang Islam. "Menyerang Partai Republik Islam sama artinya dengan menyerang Islam," demikian pernyataan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus