Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Reagan memenuhi janji

Kebijaksanaan presiden reagan dalam anggaran negara a.s, 1982. bantuan luar negeri dikurangi, pertahanan diperbesar untuk mengimbangi soviet.

28 Februari 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GEBRAKAN pertama Presiden Ronald Reagan tak tanggung-tanggung. Ia baru saja mengajukan suatu rancangan pengurangan anggaran belanja AS untuk tahun fiskal 1982, yang berlaku mulai Oktober nanti. Satu di antara keputusannya yang sangat kontroversial ialah pengurangan pajak pendapatan perorangan sebesar 10%. Bagi negara sedang berkembang keputusan Reagan itu kurang menggembirakan. Karena ia juga mengurangi bantuan luar negeri AS lewat lembaga multilateral --seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia -- dan bantuannya secara bilateral. Di depan Kongres (18 Februari), Reagan mengatakan bahwa bantuan AS di masa datang akan diperhitungkan secara matang. Pemerilltahnya terutama akan memperhitungkan sejauh mana bantuan itu memenuhi kepentingan AS dan masyarakat internasional. Namun keputusan Reagan mengurangi bantuan itu sebesar US$ 1,85 milyar dari keseluruhan US$ 8,07 milyar yang sudah dijanjikan Presiden Carter, masih tergolong moderat. David Stockman, Direktur Kantor Manajemen dan Budget, mengusulkan pengurangan sebesar US$ 2,6 milyar. Sedang Menlu Alexander Haig mengusulkan pengurangan sebesar US$ 1,07 milyar. Stockman dan Haig sangat berselisih pendapat dalam hal bantuan luar negeri. "Pengurangan mi bermaksud menjamin tujuan politik luar negeri AS yang paling kritis berjalan secara efektif, tapi dengan biaya yang rendah," kata Reagan. Dan rencana bantuan AS akan dipotongnya terus sampai tahun 1986. Seorang pejabat AS memperkirakan bahwa rencana Reagan ini akan jelas memukul beberapa negara Asia yang selama ini menerima bantuan AS. Selama ini penerima bantuan AS yang terbesar di Asia adalah India, Bangladesh, Filipina, Indonesia dan Sri Langka. Dalam rencana pemerintahan Carter semula, bantuan pangan yang dikenal dengan nama PL-480 dan bantuan ekonomi lainnya pada tahun fiskal 1982 untuk India sebesar US$ 195 juta, Bangladesh US$ 120 juta, Filipina US$ 90 juta, Indonesia US$ 75 juta dan Sri Langka US$ 56 juta. Jumlah bantuan itu tentu saja akan berkurang dengan adanya kebijaksanaan Reagan yang baru ini. Buat beberapa negara seperti Filipina dan Korea Selatan, bantuan AS mungkin tidak akan berkurang. Kedua negara ini dianggap vital dalam kerangka pertahanan AS. Di Korea Selatan, misalnya AS menempatkan sekitar 30.000 orang pasukannya. Sementara di Filipina ada dua pangkalan militer AS. Sumber di Washington mengemukakan bahwa satu paket bantuan militer dan ekonomi yang dijanjikan Carter kepada Filipina sebesar US$ 500 juta pasti akan dipenuhi Reagan sebagai imbalan terhadap penggunaan pangkalan militer itu. Berapa besar AS akan mengurangi bantuannya bagi setiap negara masih belum jelas. Hal itu masih menunggu usul Reagan berikutnya ke Kongres. Maret mendatang. Pengurangan ini diduga akan menganggu program berbagai negara. Dan Bank Dunia tampaknya akan sulit mencari dana pengganti. Pengurangan anggaran 1982 ini diusulkan Reagan secara drastis, suatu keberanian luar biasa. Tujuannya ialah mengerem inflasi yang saat ini mencapai 12,4% setahun. Dan sekaligus Reagan memenuhi janjinya pada masa kampanye, yaitu pemotongan pajak pendapatan perorangan sebesar 10% untuk selama 3 tahun, supaya roda ekonomi melaju kembali. Dengan kebijaksanaan baru ini ia yakin bahwa inflasi hanya akan berkisar 6,2% pada tahun 1983. Tapi di lain pihak Reagan, yang selama ini begitu khawatir akan perkembangan militer Soviet, tak ragu-ragu memperbesar pengeluaran bagi keperluan militer AS. Dalam rancangan APBN itu ia mengajukan pembiayaan militer sebesar US$ 249,8 milyar. Atau 32% dari seluruh anggaran (US$ 695,5 milyar). Anggaran militer yang diajukan Carter cuma 24% dari keseluruhannya. Memang Reagan menepati lagi janjinya pada masa kampanye, yaitu memperkuat militer AS. Perdebatan dalam Kongres tampaknya akan seru menanggapi kebijaksanaan Reagan ini. Walaupun Reagan memotong di sana-sini, difisit APBN-nya diduga mencapai US$ 45 milyar, masih tinggi sekali, untuk tahun 1982. Maka kritiknya menyangsikan bahwa pemotongan pajak oleh Reagan akan berhasil menggairahkan kemhali ekonomi AS. Tapi Reagan meramalkan defisit itu akan berkurang secara berangsur hingga akan berimbang APBN-nya dalam tahun 1984.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus