Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Korban mulai berjatuhan

Jenderal fred akuffo, eks kepala negara ghana ditembak mati pengadilan revolusi ghana. ia digulingkan jerry john rawlings, pemimpin revolusi ghana. 60 orang sipil dan militer menanti hukuman mati. (ln)

7 Juli 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GEBRAKAN Jerry John Rawlings, 32 tahun, pemain polo yang memimpin revolusi di Ghana, 4 Juni lalu masih saja mencengangkan. Letnan Penerbang itu, dikenal sebagai anak muda berdarah panas, telah menggiring satu demi satu lawan politiknya ke depan regu tembak. "Dalam revolusi selalu ada korban," katanya. Pekan lalu, orang yang menjadi korban pengadilan revolusi Ghana adalah Jenderal Fred Akuffo, bekas Kepala Negara yang digulingkan Rawlings. Ia ditembak mati di pinggir kota Accra, ibukota Ghana, 21 hari setelah ditangkap. Regu tembak juga mencabut nyawa Kolonel Roger Felli, bekas Menlu Ghana, serta sejumlah perwira tinggi lainnya. Seks Eksekusi yang dijatuhkan rezim Rawlings itu telah diprotes banyak negara. Di antaranya, Inggeris, yang menguasai negeri itu sampai 1957. Protes itu tampak tak ada artinya. Sebuah laporan dari Ghana menyebutkan sekitar 60 orang sipil dan militer sedang menghadapi risiko hukuman mati. Tak hanya itu yang mencemaskan. Ghana dirongrong pula oleh kesulitan ekonomi dan inflasi yang deras. Penyelundupan merajalela. Ghana adalah penghasil kopi dan coklat. "Apa yang menarik orang di Ghana, hari-hari ini adalah seks dan penyelundupan," komentar pedagang asal Lebanon yang berdiam di Accra. "Seks karena itu memang bebas. Penyelundupan karena itu satu-satunya cara untuk bisa hidup." Pemilihan umum, sedianya dilaksanakan 18 Juni, untuk sementara tampak dilupakan orang. Rezim mendiang Akuffo telah berniat melaksanakan pemilihan parlemen dan presiden, untuk kembali ke pemerintahan sipil. Tapi, ia keburu digulingkan. Dan Rawlings, untuk sementara, tampak lebih sibuk melakukan pembersihan ketimbang memikirkan pemilu. Bagaimana reaksi parpol? "Jika ada orang yang lebih baik memimpin negeri ini, saya akan mendukung dia," kata William Ofori Atta, Ketua United National Convention Party. Ia tak menyinggung soal pemilu yang gagal, dan juga tak mengatakan bahwa orang yang dimaksudnya adalah Rawlings.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus