SUASANA di Uganda, sampai pekan silam masih bau mesiu dan amis
darah. Presiden Yusufu Lule, 68 tahun, pengganti Idi Amin hanya
mampu bertahan 69 hari di kursi kepresidenan. Dewan
Permusyawaratan Nasional (NCC) tak lagi mengakuinya sebagai
Kepala Negara. Setelah ia merombak kabinetnya tanpa
berkonsultasi terlebih dahulu dengan NCC. "Keputusan ini diambil
untuk menyelamatkan rakyat Uganda dari kekuasaan Lule,"
pernyataan lembaga legislatif sementara itu.
Lule, dilantik 13 April lalu, digantikan oleh Godfrey Binaisa,
60 tahun, bekas Jaksa Agung dalam pemerintahan Presiden Milton
Obote, di tahun 1962. Ia, ketika Idi Amin memerintah, juga hidup
dalam pengasingan. Lima tahun terakhir berdiam dan menjadi
pengacara di New York dan London. Ia dikukuhkan sebagai Kepala
Negara, 20 Juni kemarin. Pengangkatan Binaisa mendapat restu
dari Presiden Tanzania, Julius Nyerere. Tanzania, mengirimkan
40.000 tentara ke Uganda, punya andil besar dalam penggulingan
Amin.
putusan pendepakan Lule, semula ia juga direstui Nyerere,
bukan tak berekor. Sepuluh ribu demonstran turun ke jalan
meneriakan: "Lule Yekka (Hanya Lule)." Pasukan Tanzania, masih
tinggal di Uganda, terpaksa melepaskan tembakan peringatan untuk
membubarkan para pendukung Lule. Menurut sumber rumah sakit di
Kampala, tercatat 3 orang tewas dan 50 demonstran luka-luka.
Esoknya, 21 Juni, Yoweri Museveni, Menteri Pertahanan yang
diangkat Binaisa mengeluarkan pernyataan melarang semua bentuk
demonstrasi.
Tapi keadaan di Uganda masih tak menentu. Lule, dalam percakapan
lewat telpon dengan koresponden British Broadcasting Corporation
(BBC), masih menyatakan diri sebagai Presiden Uganda yang sah.
Tidak diketahui dari mana ia melakukan percakapan tersebut.
Menurut sumber BBC, mengutip pengakuan Lule, ia berbicara dari
Entebbe. Pemerintah baru membantah, dan mengatakan Lule, bekas
dosen Universitas Makere di Uganda itu telah bertolak ke London,
2 hari setelah penggulingan.
Pengumuman pemerintah Binaisa itu masih disangsikan. Sampai
minggu lalu, tak terbetik bahwa Lule telah tiba di London.
Sumber lain mengatakan ia masih di Uganda. Mempersiapkan perang
gerilya Mungkin. Sebab Lule, berasal dari suku Baganda, punya
pengikut yang cukup besar. Binaisa, sekalipun juga berasal dari
kelompok yang sama, kelihatan kurang mendapat dukungan dari
rakyatnya. Ia agak pro Barat, dan diduga ingin mendudukkan
kembali Obote di tampuk pemerintahan.
Obote, digulingkan Amin tahun 1971, sejak itu hidup dalam
pengasingan di Dar es Salaam, Tanzania dikabarkan akan segera
pulang ke Kampala. Ia adalah Presiden Uganda pertama ketika
negeri itu mendapat kemerdekaan dari Inggeris, 8 tahun lalu. Ia
berasal dari suku Langi, kelompok yang bermusuhan dengan
Baganda. Akan pulangkah dia? Masih teka-teki. Dari Dar es
Salaam, Obote mengatakan bahwa ia tidak berniat untuk pergi
kemana-mana. Tapi Binaisa menurut demonstran stand-in Obot,
telah menyalakan lampu hijau untuk menerima kedatangannya.
"Obote akan diterima dengan tangan terbuka", katanya.
Binaisa mengakui bahwa ia telah berhasil menguasai keadaan di
Uganda. Cuma masih sukar dipercaya. Buktinya, Museveni ketika
pulang dari Mpigi menuju Kampala dicegat oleh massa. Kendaraan
yang ditumpanginya rusak. Tapi, ia selamat. Demonstran juga
menyerang kantor polisi Mpigi, tak jauh dari ibukota Uganda,
tempat yang dikunjungi Menteri Pertahanan itu. Di antara tokoh
demonstran terdapat Kayanja Njangi, bekas Perdana Menteri
Kerajaan Buganda.
Dari Nairobi, Kenya tersiar pula kabar bahwa Amin, menyingkir di
bagian tenggara Uganda, tengah mempersiapkan perang gerilya
melawan pemerintah. Daerah ini belum dikuasai oleh tentara
pendudukan Tanzania. Berita itu ditulis Daily Telegrap, akhir
Mei lalu mengutip Daniel Walterner, 37 tahun, warga Amerika
Serikat yang tinggal di sana ia memperkirakan Amin disertai 500
tentara dan mempunyai sejumlah kendaraan lapis baja. Kepala
Negara Libya, Kol. Gaddafi, dikenal punya hubungan dekat dengan
Amin, membenarkan kabar tersebut.
Melihat kenyataan itu, para peninjau politik memperkirakan
Binaisa tampak tak akan bertahan lama. Tapi, tokoh berikutnya
yang akan tampil masih tanda-tanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini