Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 11 orang tewas dan puluhan lainnya dilaporkan menghilang selama banjir pada Kamis setelah hujan lebat di Jerman barat menyebabkan sungai meluap dan menyapu rumah sekitar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi mengatakan empat orang tewas dan 70 orang hilang di sekitar pusat perkebunan anggur Ahrweiler, di negara bagian Rhineland-Palatinate, setelah Sungai Ahr yang mengalir ke Sungai Rhine meluap dan meruntuhkan enam rumah, dikutip dari Reuters, 15 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pria setempat melarikan diri dari Ahrweiler ke tempat yang aman setelah peringatan banjir dikeluarkan pada pukul 2 pagi.
"Saya belum pernah mengalami bencana di mana sungai meluap dalam waktu sesingkat itu," kata pria berusia 63 tahun yang tidak disebutkan namanya itu kepada televisi SWR.
Daerah banjir terlihat setelah hujan deras di Schuld, Jerman, 15 Juli 2021. [REUTERS/Wolfgang Rattay]
Di utara, di Rhine-Westphalia Utara, dua orang ditemukan tewas di gudang bawah tanah yang terendam banjir di Cologne, dengan kematian lebih lanjut di Solingen, Unna dan Rheinbach, kata polisi. Pada Rabu malam, dua petugas pemadam kebakaran tewas di negara bagian itu, di mana satu tenggelam sementara yang lain pingsan setelah misi penyelamatan.
Sekitar 50 orang terdampar di atap di Ahrweiler, dan lebih banyak rumah berisiko runtuh. Helikopter polisi terbang dari negara bagian tetangga untuk membawa orang ke tempat yang aman, kata polisi Koblenz.
Rekaman video dari Bad Neuenahr di dekatnya menunjukkan mobil dan truk berserakan di jalan-jalan dan satu kendaraan sport bertengger di pagar, jalan diblokir oleh puing-puing dan pohon tumbang saat air banjir surut pada Kamis pagi.
Di Sungai Rhine, curah hujan terberat yang pernah diukur selama 24 jam menyebabkan banjir di kota-kota termasuk Cologne dan Hagen, sementara di Leverkusen 400 orang harus dievakuasi dari rumah sakit.
Petugas pemadam kebakaran berbicara dengan orang-orang di sebelah puing-puing yang dibawa oleh banjir setelah hujan lebat di Schuld, Jerman, pada 15 Juli 2021. [REUTERS/Wolfgang Rattay]
Di Wuppertal, yang terkenal dengan jalur kereta apinya, penduduk setempat mengatakan gudang bawah tanah mereka kebanjiran dan listrik padam. "Saya bahkan tidak bisa menebak berapa banyak kerusakan yang akan terjadi," kata Karl-Heinz Sammann, pemilik diskotek Kitchen Club.
Malu Dreyer, Gubernur Rhineland-Palatinate, mengatakan dia berencana mengunjungi lokasi banjir.
"Ini adalah malapetaka! Ada yang tewas, hilang dan banyak orang masih dalam bahaya. Semua layanan darurat kami beraksi sepanjang waktu dan mempertaruhkan nyawa mereka sendiri," kata Dreyer.
"Saya menyampaikan simpati saya kepada para korban bencana banjir ini," katanya.
Sementara gubernur negara bagian Armin Laschet, kandidat konservatif untuk menggantikan Angela Merkel sebagai kanselir pada pemilihan umum pada bulan September, akan mengunjungi Hagen pada hari Kamis.
Pakar cuaca mengatakan bahwa hujan di wilayah itu selama 24 jam terakhir belum pernah terjadi sebelumnya, karena cuaca bertekanan rendah menyebabkan curah hujan lokal yang berkelanjutan juga ke barat di Prancis dan Belanda.
Air hujan yang mengalir ke Rhine, di mana lalu lintas pelayaran sebagian ditangguhkan, diperkirakan akan membobol pertahanan banjir di sepanjang sungai, termasuk di Cologne, di bagian hilir Rhine, dan Koblenz, ketika aliran Rhine dan Moselle bertemu.
Hujan lebat yang lebih besar akan terjadi di barat daya Jerman, di hulu Rhine Jerman, kemudian pada Kamis dan Jumat, kata Dinas Cuaca Jerman.
REUTERS