Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas pesawat jatuh Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 bertambah menjadi 171 orang. Pesawat itu pada Minggu, 29 Desember 2024, gagal melakukan pendaratan dan menabrak sebuah tembok di bandara Muan International Airport. Saat kejadian, total ada 181 penumpang dan awak pesawat dalam burung besi itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim investigasi sedang mengevaluasi dugaan kemungkinan serangan burung sebagai penyebab kecelakaan pesawat ini atau insiden disebabkan karena faktor cuaca. Kantor berita Yonhap mewartakan serangan burung kemungkinan menjadi penyebab gagalnya roda pesawat keluar. Otoritas masih melakukan pencarian kemungkinan potongan tubuh korban di area pesawat menabrak dinding dan meledak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa jam setelah kejadian pesawat jatuh terjadi, anggota keluarga korban berkumpul di area bandara Muan International Airport. Beberapa ada yang menangis dan saling berpelukan untuk menguatkan. Relawan dari Palang Merah membagikan selimut pada keluarga para korban.
Keluarga korban menjerit dan menangis meraung-raung saat tim medis mengumumkan 22 nama korban tahap pertama yang sudah teridentifikasi lewat sidik jari mereka. Formulir dibagikan pada anggota keluarga korban agar bisa dihubungi lebih lanjut.
Ada seorang anggota keluarga korban yang berdiri dekat pengeras suara untuk meminta lebih banyak informasi dari otoritas. “Abang saya meninggal dan saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya tidak tahu apa-apa,”kata seorang keluarga korban.
Jeju Air 7C2216 adalah pesawat bermesin ganda tipe Boeing 737-800. Rekaman video memperlihatkan pesawat meluncur di landasan dalam kondisi roda tak keluar, lalu menghantam sebuah dinding bandara dan meledak hingga menjadi puing-puing. Sejumlah foto memperlihatkan asap membumbung ke angkasa dan puing-puing pesawat berserakan.
Dua awak pesawat, yakni seorang laki-laki dan perempuan, diselamatkan dari bagian ekor pesawat. Kepala pemadam kebakaran Muan Internasional Airport Lee Jung-hyun mengatakan api baru bisa dipadamkan pada pukul 1 siang. Penyebab resmi jatuhnya pesawat belum diumumkan.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Kemlu: Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini