Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kremlin: Putin dan Xi Jinping Tolak Campur Tangan AS dalam Urusan Negara Lain

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping berbicara melalui telepon.

8 Februari 2024 | 20.36 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Perbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping berbicara melalui telepon pada Kamis, 8 Februari 2024, dan keduanya menolak apa yang mereka sebut campur tangan AS dalam urusan negara lain, kata Kremlin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ajudan Kremlin, Yury Ushakov, memberikan rincian pembicaraan tersebut dalam sebuah pengarahan kepada para jurnalis, dan mengatakan bahwa kedua pemimpin tersebut telah berbicara tentang menciptakan “tatanan dunia yang multipolar dan lebih adil” dalam menghadapi upaya yang dipimpin AS untuk membendung kedua musuh terbesar Washington tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Putin dan Xi akan terus melakukan "interaksi pribadi yang erat" namun saat ini tidak ada rencana untuk melakukan kunjungan timbal balik, kata Ushakov.

Cina dan Rusia semakin dekat dan memperluas hubungan dagang dalam beberapa tahun terakhir ketika Amerika Serikat dan sekutunya menjatuhkan sanksi terhadap kedua negara, khususnya Moskow setelah invasi mereka ke Ukraina pada 2022.

Putin dan Xi bertemu dua kali tahun lalu ketika perdagangan Cina-Rusia mencapai $218,2 miliar selama Januari-November, menurut data bea cukai Cina, mencapai tujuan yang ditetapkan oleh kedua negara pada 2019 setahun lebih cepat dari jadwal.

Sementara itu, Rusia melampaui Arab Saudi untuk menjadi pemasok minyak mentah utama Cina pada 2023, seperti ditunjukkan data Cina bulan lalu.

Kedua negara akan melanjutkan proyek energi bersama pada tahun 2024, kata Ushakov.

Putin dan Xi juga membahas situasi di Ukraina dan resolusi konflik di Timur Tengah serta sepakat mengenai konflik tersebut, katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Rusia mendukung kebijakan Cina terhadap Taiwan, katanya.

Moskow dan Beijing semakin banyak melakukan perdagangan rubel dan yuan seiring mereka menghentikan perdagangan dolar AS. Putin dan Xi menekankan seruan mereka bahwa penting untuk membangun “infrastruktur keuangan yang menjamin keandalan pembayaran”, kata Ushakov.

Media pemerintah Cina mengatakan Xi mengatakan kepada Putin bahwa kedua negara harus mengupayakan koordinasi strategis yang erat dan mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan negara masing-masing. Xi mengatakan kedua belah pihak harus dengan tegas menentang campur tangan kekuatan eksternal dalam urusan dalam negeri mereka.

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus