Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Berita Tempo Plus

Krisis Kemanusiaan di Gaza Palestina

Israel memutus pasokan pangan, listrik, air, dan bahan bakar ke Jalur Gaza. Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai masuk, tapi masih minim.

29 Oktober 2023 | 00.00 WIB

Seorang anak warga Palestina ditolong warga keluar dari reruntuhan bangunan akibat serangan udara Israel di Gaza, 25 Oktober 2023. Reuters/Yasser Qudih
Perbesar
Seorang anak warga Palestina ditolong warga keluar dari reruntuhan bangunan akibat serangan udara Israel di Gaza, 25 Oktober 2023. Reuters/Yasser Qudih

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Israel terus mengebom gedung-gedung rumah penduduk di Jalur Gaza.

  • Pasokan pangan, listrik, air, dan bahan bakar terputus sejak serangan Hamas.

  • 20 truk bantuan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai masuk ke Gaza.

GEDUNG-GEDUNG rumah susun yang hancur dan puing-puing bangunan roboh menutupi jalan menjadi pemandangan umum ketika Fikri Rofiul Haq, relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), melintasi jalanan di Jalur Gaza pada Selasa, 24 Oktober lalu. Dia bersama rekannya sesama relawan sedang mencari stok makanan dan obat-obatan yang masih tersisa untuk memenuhi kebutuhan Rumah Sakit Indonesia, rumah sakit Palestina yang dibangun dengan sumbangan dana pemerintah Indonesia, di kawasan Bayt Lahiya, sekitar 3 kilometer dari perbatasan Palestina dan Israel di bagian timur laut.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Krisis di Tanah Gaza"

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus