Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Krisis sam-6 dan gertaknya

Sejak suriah menempatkan peluru kendali sam-6 di lembah bekaa libanon, gerakan pesawat tempur israel di libanon mulai terbatas. suriah mahir menggunakan sam-6. (ln)

13 Juni 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUDAH beberapa tahun Israel mengontrol sepenuhnya wilayah udara Lebanon Pesawat pengintainya sering melakukan penerbangan mata-mata membuat sejumlah foto. Di Lebanon itu, ia berkepentingan melindungi kedudukan sekutunya (pasukan Phalangist) dalam menghadapi tekanan pihak milisi Kiri dan gerilyawan Al-Fatah, kelompok bersenjata PLO. Jika kelompok Phalangist mendapat tekanan di darat, pesawat tempur Israel biasanya secara leluasa menggempur wilayah pertahanan musuh sekutunya. Tapi situasi itu kini sudah berubah. Gerakan pesawat tempur Israel di Lebanon mulai terbatas. Terutama sejak Suriah (29 April) menempatkan deretan Peluru Kendali Darat ke Udara (SAM-6) di Lembah Bekaa, Lebanon. Dengan SAM-6 ini pula, dua pesawat pengintai tanpa awak miliknya pernah ditembak jatuh ketika berusaha melintasi wilayah udara lembah itu. Suriah memang terpaksa harus mengerahkan SAM-6 sesudah dua helikopter pengangkut pasukannya (28 April) dirubuhkan pesawat tempur Israel dengari tembakan roket udara ke udara. Ketika itu helikopter Suriah baru saja meninggalkan pangkalan militer Riyaq, sebelah timur Zahle, Lebanon, menunjang operasi militer di darat. Sejak awal April itu, Suriah beroperasi berusaha mengurangi pengaruh pasukan Phalangist atas Kota Zahle (berpenduduk 200 ribu mayoritas Kristen) dan Gunung Sannin. Phalangist dengan dukungan Israel sudah lama berambisi menguasai kawasan strategis tersebut. Dan Suriah yang sejak 1976 menempatkan pasukan pendamai (Liga Arab) tentu tak menginginkan kawasan strategis tadi jatuh ke tangan pasukan Phalangist. Untuk itu terpaksa ia mengurangi tekanan pesawat tempur Israel. Tapi selama 18 bulan terakhir, Suriah kehilangan 13 pesawat MiG dalam pertempuran udara (dogfight) - sementara Israel tak rugi sebuah pesawat pun. Keunggulan Israel di udara tampak tak bisa diimbangi Suriah. Justru dengan dukungan udara Israel pasukan Phalangist semakin kuat. Yasser Arafat, pemimpin PLO, sudah memperingatkan akan bahaya persekongkolan Phalangist-lsrael itu. Dan Suriah, yang tak menginginkan peta geopolitik di Lebanon berubah, segera mengirimkan SAM-6 ke Lembah Bekaa. Peluru kendali itu yang diperoleh Suriah dari Uni Soviet ternyata disegani pesawat tempur Israel. Tentu saja penempatan SAM-6 itu menantang Israel. PM Menachem Begin mengancam akan segera menghancurkannya. Ternyata Suriah tak mau digertak. Suatu serangan terbuka Israel, jika terjadi, akan menyulut peperangan lebih luas. Berusaha mencegahnya, Presiden AS Ronald Reagan segera mengirimkan utusan khusus Philip Habib. Selama tiga pekan dalam Mei, Habib melakukan misi diplomasi bolak-balik Jerusalem dan Damaskus. Bahkan pergi juga ia ke Riyadh, meminta pengaruh Saudi terhadap Suriah. Buat sementara Habib berhasil mencegah Israel menyerang deretan SAM-6 itu. Tapi ia belum berhasil membujuk Presiden Hafez Assad agar mau menarik deretan SAM-6, seperti yang dikehendaki Israel. Habib akan melanjutkan misinya pekan ini sesudah berkonsultasi di SVashington, sementara Sekjen Liga Arab Chadli Kleibi bertemu dengan menteri luar negeri Arab Saudi, Kuwait, Suriah dan Presiden Lebanon Elias Sarkis. Dari kota pesanggrahan Beiteddin, Lebanon, mereka diharapkan akan menelurkan suatu usul kompromi. Misalnya, ada gagasan mengubah pasukan penangkal Arab -- kini berkekuatan 22.000 prajurit Suriah -- supaya bersifat multinasional. Pasukan penangkal itu, berdasar mandat Liga Arab, dibiayai Arab Saudi dan Kuwait sejak 1976. Sukses misi Habib akan tergantung pada corak pasukan itu nanti. Apa pun hasil pertemuan itu, Suriah sudah memetik keuntungan dari krisis SAM-6 ini. Ia kini kembali mendapat dukungan luas negara-negara Arab, kecuali dari Jordania. Padahal Damaskus baru saja dikucilkan karena mendukung Teheran dalam perang Iran-lrak. Dari Uni Soviet -- sekutunya dalam pakta pertahanan bersama -- ia juga mendapat dukungan diam-diam. Dan dengan bantuan Arab Saudi yang menyalurkan US$ 4 milyar tahun lalu, Suriah mendapatkan persenjataan Soviet -- antara lain SAM-6. Tapi apa sih keampuhan SAM-6? Keakuratan daya tembaknya sudah dikenal Israel dalam Perang Oktober 1973 melawan Mesir. Dengan daya tembak efektif maksimum 18 km dan minimum 4 km, SAM-6 (Gainful) mampu terbang 2,8 kali kecepatan suara (Mach 2,8). Dalam perang Oktober 1973 itu pesawat tempur Israel banyak yang rubuh dibuatnya. Selain dengan SAM-6, Mesir juga membangun pertahanan udaranya dengan SAM-2 (Guideline), SAM-3 (Goa) dan SAM-7 (Strella) di 130 tempat. Tapi jaringan peluru kendali itu akhirnya dihancurkan pasukan lapis baja Israel. Bisakah Israel menghancurkan deretan SAM-6 (Gainful) Suriah? "Kami bisa menghancurkan dalam tempo dua jam," kata PM Begin. Dengan keunggulan pesawat tempurnya, dia mungkin mencoba membuktikannya. Pekan lalu Israel terbukti berhasil menghancurkan deretan SAM-9 (Gaskin) yang dioperasikan pasukan Libya di Beirut Selatan. Tapi Israel lebih berpikir panjang untuk menghadapi SAM-6 itu, sebab Suriah pun ternyata mahir menggunakannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus