Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Perginya soong

Cina berkabung, janda sun yat sen, soong qing-ling meninggal dunia dalam usia 89 tahun, menjelang ajalnya diberi jabatan simbolis "kepala negara kehormatan". di cina ia sangat dihormati. (ln)

13 Juni 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BALAI Agung Rakyat di Beijing kembali diselubungi suasana duka. Lebih dari 30.000 pelayat, termasuk Ketua Hua Guofeng, memakai pita hitam di lengan. Mereka memberikan penghormatan terakhir di depan jasad Soong Qingling yang dibaringkan dalam keranda kristal dan diselimuti bendera (palu arit) Partai Komunis Cina. Soong cuma Kepala Negara kehormatan RRC -- jabatan simbolis yang diberikan PKC sewaktu ia terbaring di rumah sakit menjelang ajalnya (29 Mei). Namun negeri berpenduduk satu milyar itu merasa kehilangan juga. Wakil Ketua PKC Deng Xiaoping, dalam suatu upacara pekan lalu di Beijing, memuji almarhumah sebagai patriot terkemuka. "Soong seorang komunis yang besar," katanya tentang wanita berusia 89 tahun, meninggal karena leukemia itu. Satu bab dalam sejarah modern wanita Cina telah ditutup bersama kematian Soong. Betapa tidak. Sejak kaum komunis mengambil alih tampuk pemerintahan di Cina, 1949, Soong tak pernah tergeser dari kelompok pemimpin RRC. Tidak oleh mendiang Mao Zedong maupun Hua. Ia bahkan dianggap simbol kerjasama politik antara kelompok patriot nonkomunis dan PKC. Dalam keadaan sakit parah itu pula ia dikukuhkan sebagai anggota (kehormatan) partai. Bertahannya Soong di tengah arus pergolakan RRC bukan semata karena ia janda Bapak Cina, Dr. Sun Yat Sen. Ia juga dikenal aktif memperjuangkan emansipasi bagi kaumnya. Bahkan wanita itu dikenal gigih mempersatuan kembali Cina yang terpecah, RRC dan Taiwan. " . . . Menjadi sesalan yang amat sangat bagi Soong karena dia tidak berhasil menyaksikan kembalinya Taiwan ke pangkuan RRC," demikian tajuk Harian Rakyat terbitan 31 Mei. Soong, dilahirkan di Shanghai, tampak seperti ditakdirkan menjadi pemuka wanita Cina. Ia adalah anak kedua dari tiga wanita bersaudara dalam keluarga industrialis Charles Jones Soong. Ketika monarki Cina yang berusia 2.000 tahun diguncang revolusi, 1911, Soong bersama dua saudara perempuannya tengah belajar di Wesleyan College, Macon, Georgia. Masa itu baru 36 wanita Cina yang menuntut ilmu di Amerika Serikat. Kendati Soong dibesarkan dan dididik di Amerika, kecintaannya pada tanah leluhurnya tak berubah. Idolanya di dunia politik adalah Sun. Tahun 1914 mereka menikah di Tokyo. Cinta mereka terjalin lewat hubungan kerja. Soong adalah sekretaris pribadi Sun. Pernikahan mereka bahkan direstui oleh Lu, istri pertama Sun, yang memilih cerai dan kemudian menetap di Macao. Umur Soong dan Sun berbeda 26 tahun. Tahun 1925, Sun meninggal akibat kanker. Lalu Soong kembali ke Canton, kemudian terlibat dalam pergolakan sosial melawan tuan tanah. "Soong yang tampak lembut itu sesungguhnya wanita berhati baja," tulis wartawati Anna Louise Strong dari Amerika. "la bahkan menolak mencantum nama sebagai janda Sun untuk mendapatkan pengaruh di kalangan petani." Soong segera menjadi populer di mata rakyat. Ia berkenalan dengan Zhou Enlai yang memimpin gerakan bawah tanah di Shanghai. Zhou waktu itu dikenal dengan kode nama No. 5, bermarkas di sebuah toko barang antik. Dan Soong pula yang mengatur kunungan rahasia wartawan AS Edgar Snow ke markas perjuangan Mao di Yenan, 1936. Hingga tak aneh bila Soong menjadi begitu dekat dengan tokoh-tokoh komunis. Surat Wasiat Bantuannya pada gerakan komunis Cina tak cuma itu. Soong bahkan berulangkali menjadi penghubung antara Stalin dan Komite Sentral PKC yang tengah berjuang melawan Kuomintang. Ketika Soong sudah menjadi "kiri" di tahun 1927 itu, adiknya Meiling menikah dengan Jenderal Chiang Kaishek, tokoh Kuomintang yang cenderung "kanan". Ia menentang perkawinan adiknya tersebut. Tapi gagal. Sejak iN mereka tak pernah berbaikan lagi bersaudara, sekalipun mereka selalu bersama mengunjungi rumah piatu dan korban perang di berbagai tempat di Cina. Tahun 1945, karir politik Soong makin melonjak. Ia berulangkali dibebani Ngas mewakili Cina melakukan kunjungan ke India, Birma, Pakistan, Sri Lanka, bahkan pernah ke Indonesia. Tak heran sewaktu mendengar Soong dikecam oleh Pengawal Merah ketika Revolusi Kebudayaan (1969) tengah memuncak, Zhou merasa perlu angkat suara. "Soong adalah orang yang telah membantu anak Partai Komunis Cina di masa revolusi bawah tanah dulu," kata Zhou. Setelah pidato Zhou itu tentara langsung bergerak melindungi Soong. Presiden Uni Soviet Leonid Brezhnev -- sekalipun tak akur dengan RRC - waktu mendengar Soong meninggal, langsung mengirim kawat dukacita. Telegram belasungkawa juga berdatangan dari banyak kepala negara. Tak seluruh famili dan kerabatnya datang melayat. Adiknya Meiling, janda Chiang Kaishek, yang kini tinggal di New York tak bisa hadir. Meiling sendiri juga sedang sakit. Pemerintah RRC mengirimkan undangan untuk melayat pada Presiden Taiwan Chiang Chingkuo dan Jenderal Chiang Weikuo -- keduanya anak tiri Meiling. Tapi mereka menolak hadir. "Jenderal Chiang tidak akan pernah terperangkap oleh jebakan yang dipasang kaum komunis dengan kedok front persatuan,7' kata jurubicaranya. Jenazah Soong sesudah dibakar di Beijing, abunya, diterbangkan ke Shanghai untuk dimakamkan di pemakaman keluarga. Ini adalah permintaan Soong sendiri. Di antara mereka yang mengawal abu Soong terdapat Deng Yingchao, janda Zhou dan Wakil PM Chen Muhua, serta beberapa warganegara asing yang sudah lama menetap di RRC. Soong disebut meninggalkan surat wasiat. Belum disebutkan kapan surat wasiat itu akan dibuka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus