Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membawa isu Palestina dalam kunjungan kerjanya ke Turkiye pada 1-2 Mei 2024. Menurut Retno, Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua negara juga memiliki posisi yang sama termasuk pentingnya gencatan senjata segera dan permanen, segera diakhirinya kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina melalui two-state solution, mendorong negara lain untuk memberikan pengakuan kepada Palestina, dan mendorong keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Turkiye Yasar Guler, Retno menekankan kerja sama pertahanan merupakan salah satu prioritas kerja sama bilateral. Kedua negara sepakat untuk memperkuat mekanisme regular berupa Military/Defense Dialogue Meeting dan Defense Industry Cooperation Meeting.
Indonesia-Turkiye juga sepakat melihat pentingnya joint marketing untuk tank medium Kaplan (Harimau) yang telah diproduksi bersama. "Saya menekankan pentingnya isu alih teknologi dan capacity building dalam kerja sama pertahanan kedua negara," kata Retno dalam keterangan tertulis.
Sedangkan Menteri Pertahanan Turkiye menekankan pentingnya peningkatan kerja sama dengan Indonesia, yang dinilai sebagai negara besar dengan mayoritas penduduk Muslim sehingga kerja sama pertahanan bisa didasarkan pada asas kemitraan yang setara dan bukan berdasarkan asas komersialisasi.
Kunjungan kerja Retno ke Turkiye ditujukan untuk menekankan kembali komitmen Indonesia membangun kerja sama yang lebih kuat dengan Turkiye. Indonesia juga ingin berkontribusi terhadap perdamaian dan kemakmuran global. Pada hari pertama lawatannya ke Turkiye, Retno rapat dengan Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini