Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua bom suar jatuh di taman rumah Benjamin Netanyahu di Caesarea pada Sabtu, 16 November 2024. Baik Netanyahu maupun keluarganya tidak berada di dalam rumah dan tidak ada kerusakan yang dilaporkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala badan keamanan Shin Bet, Minggu, 17 November 2024, mengatakan bahwa penembakan suar pada malam sebelumnya di sekitar kediaman pribadi Netanyahu di Caesarea "menandai eskalasi yang berbahaya". Tiga orang yang ditangkap terkait insiden tersebut adalah anggota terkemuka gerakan protes anti-pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Unit kejahatan utama Lahav 433 Kepolisian Israel dan Shin Bet sedang menyelidiki insiden tersebut, yang terjadi selama protes mingguan Sabtu malam terhadap pemerintah dan mendukung kesepakatan untuk membebaskan para sandera yang ditahan di Gaza.
Video yang diunggah ke media sosial oleh reporter dari lembaga penyiaran publik Kan tampaknya menunjukkan bahwa suar ditembakkan ke udara di atas rumah perdana menteri, bukan ke arahnya. Salah satu suar tampak tidak berfungsi dan jatuh ke tanah di dekat rumah perdana menteri dengan kondisi masih menyala.
Tidak ada kerusakan yang dilaporkan dalam insiden tersebut dan sebuah pernyataan bersama dari badan-badan keamanan mencatat bahwa Netanyahu dan keluarganya sedang tidak berada di rumah pada saat itu.
Rumah Netanyahu pernah diserang drone
Serangan ini bukanlah yang pertama kali ditujukan ke kediaman Netanyahu. Pada 19 Oktober silam, rumah Netanyahu diserang sebuah pesawat nirawak (drone) yang diluncurkan dari Lebanon.
Ketika itu, pernyataan dari kantor perdana menteri mengatakan drone tersebut diluncurkan dari Lebanon dengan menargetkan rumah pribadi Netanyahu di Caesarea, Israel utara. Namun, saat serangan terjadi perdana menteri dan keluarganya sedang tidak berada di kediaman mereka.
Tidak jelas kerusakan yang terjadi akibat serangan drone tersebut. Benjamin Netanyahu menggambarkan serangan itu sebagai upaya pembunuhan oleh kelompok yang didukung Iran, Hizbullah. Ia menyebut serangan itu adalah sebuah kesalahan besar.
Sebagai balasan atas serangan itu, Israel menggempur Beirut Selatan yang diklaim sebagai gudang senjata Hizbullah pada hari yang sama. Di pinggiran selatan Beirut, Israel melancarkan serangan besar-besaran di beberapa lokasi, meninggalkan gumpalan asap tebal yang menggantung di atas kota hingga malam.
REUTERS | TIMES OF ISRAEL | ANADOLU
Pilihan editor: Top 3 Dunia Muncul Gerakan Feminis 4B Usai Donald Trump Menang Pilpres