Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lain di berlin lain di amerika

Perang saudara di el salvador makin meningkat. rumah presiden alfredo cristiani diserang gerilyawan front pembebasan nasional marti farabundo (fmnlp). as membantu pemerintah mengatasi kerusuhan.

25 November 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEPULUH tahun sudah, El Salvador dilanda perang saudara. Sudah 70 ribu jiwa dinyatakan melayang di negeri yang kini dihuni 5,5 juta orang itu. Pekan-pekan belakangan ini, perang itu makin meningkat. Sabtu malam, dua pekan lalu, tentara Pemerintah bentrok dengan gerombolan kiri di Ibu Kota San Salvador. Kediaman resmi Presiden Alfredo Cristiani -- yang baru dilantik Juni lalu -- termasuk rumah pribadinya di kawasan mewah di San Salvador, diserang gerilyawan Front Pembebasan Nasional Marti Farabundo (FMNLP). Untung, ia selamat. Pertempuran sporadis pecah hampir di seluruh pelosok Ibu Kota. Gerilyawan kiri memblokade jalan-jalan dengan mobil dan bis. Konon, serangan besar itu untuk memaksa Pemerintah El Salvador melakukan negosiasi perdamaian. Sejak 31 Oktober lalu, pihak FMNLP membatalkan gencatan senjata karena bom meledak di kantor serikat sayap kiri, dan sepuluh orang mereka di gedung itu tewas. FMNLP menuduh bahwa Pemerintah yang melakukannya. Esok harinya, Presiden Cristiani muncul di televisi nasional mengumumkan keadaan darurat. Menteri Pertahanan Rafael Humberto Larios mengumumkan larangan jalan bagi semua kendaraan, kecuali milik militer atau palang merah. Semua radio swasta dikerahkan untuk keperluan kampanye. Seluruh pompa bensin dilarang buka. Sementara itu, para teknisi listrik tak berani membetulkan jaringan listrik yang disabot, karena pemberontak memasang ranjau di setiap tiang atau gardu yang dimatikan. Melalui radio Pemerintah dan swasta, departemen pertahanan berkampanye memerangi pemberontak, dengan lagu-lagu mars dan menamai program itu "Siaran Besar untuk Perdamaian", sambil menyelipkan lagu dari film Raiders of the Lost Ark-nya Stephen Spielberg. Di radio swasta lain, yang juga menyiarkan acara Pemerintah, mengimbau agar para pemberontak menyerahkan diri dengan diiringi lagu rock klasik Stairway to Heaven. Radio-radio itu menuduh bahwa para pemimpin sayap kiri dan Gereja terlibat dalam serangan pemberontak kiri FMNLP. Tapi, perang jalan terus, apa pun lagu yang diperdengarkan. Kamis dinihari pekan lalu, 30 orang berseragam militer menyerbu Universitas Amerika, menerobos asrama para pastor dan menyeret enam biarawan yang sedang tidur -- di antaranya Pastor Ignacio Ellacuria, rektor universitas itu, serta seorang karyawan wanita dan anak perempuannya. Semuanya tewas diberondong peluru. Pemerintah segera mengumumkan bahwa pemberontak yang bertanggung jawab. Sementara itu, para tokoh agama di El Salvador dan pimpinan Gereja Jesuit di AS, sebaliknya menuduh bahwa pihak militer El Salvador yang melakukannya. Dubes AS untuk El Salvador, William Walker, menyebut angka korban jiwa kedua kubu mencapai 800 orang, sampai Kamis pekan lalu. Belum terhitung penduduk sipil yang jadi sasaran peluru dan mortir. Namun AS, dengan bantuan dana untuk memerangi pemberontak sayap kiri yang 1 juta dolar per hari, yakin bahwa Pemerintah El Salvador mampu mengatasi perang saudara yang sudah berjalan selama sepuluh tahun ini. Sementara pertentangan "Barat-Timur" sedikit demi sedikit reda di Eropa, di sementara negeri Amerika Latin, konflik itu jalan terus. Di belakangnya, berdiri AS membantu pemerintah atau gerilyawan kanan, sebagaimana di El Salvador atau Nikaragua. Tampaknya, negeri superkuat itu kehabisan ide, selain menyelesaikan masalah dengan senjata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus